Senin, 05 Maret 2012

Trans Studio Bandung


Setelah deadline project berkepanjangan yang mengharuskan saya menginap di kantor (curhatan penulis), saya butuh berteriak dan tertawa sepuasnya untuk menghilangkan semua penat ini. Maka, mengunjungi taman hiburan merupakan pilihan yang sangat tepat. Kali ini saya menyempatkan diri untuk mengambil cuti kerja dan berlibur pada hari Senin  ke kota Bandung. Di kota ini terdapat taman hiburan indoor baru yaitu “Trans Studio Bandung”.

Bagi yang sudah pernah mengunjungi Trans Studio Makassar, tentu sudah tahu bagaimana konsep taman hiburan Trans Studio Bandung. Konsep taman hiburan ini tidak jauh beda, tapi untuk wahana dan permainannya nampak lebih bervariatif daripada yang ada di Makassar.
Trans Studio Bandung berlokasi di dalam Bandung Super Mall, Jl. Gatot Subroto. Jika memasuki kota Bandung dari Jl. Juanda, kamu dapat mengarah ke Daerah Dago hingga simpang lima di daerah Kota Tua Bandung. Dari situ, sudah terdapat penunjuk jalan yang dapat membantu kamu menuju ke Trans Studio Bandung. Ketika memasuki Bandung Super Mall, dari halaman Mall sudah nampak jalur Roller Coaster yang tinggi dan berliku-liku, tentu saja ini pertanda baik bahwa permainan di dalam sana tentu akan seru. Tapi sebelum menikmati pengalaman menarik di dalam taman hiburan ini, tentunya saya harus membeli tiket. Bagi yang belum mempunyai kartu Trans Studio, berarti harus membeli kartu terlebih dahulu kemudian mengisi saldo dalam kartu tersebut. Deposit ini berfungsi untuk membayar tiket, makanan, minuman dan souvenir di dalam Trans Studio. Jika sudah pernah mempunyai kartu Trans Studio sebelumnya, maka cukup menambahkan deposit maksimal 2 tiket untuk satu kartu. Siapkan dana tunai kalian yah, karena selain pengguna kartu Bank Mega, maka untuk transaksi dengan kartu kredit ada pembelian minimal sebesar Rp.600.000,00.
Setelah kelar dengan urusan bayar membayar sekarang giliran menceritakan pengalaman saya bermain di ketiga zona bermain dalam Trans Studio Bandung yaitu Trans Studio Central, Magic Corner dan Lost City. Sejak pertama memasuki Trans Studio Bandung, saya tentu saja langsung memasuki zona Studio Central. Meskipun Roller Coaster tepat berada disebelah kiri pintu masuk, tapi kayaknya kurang cihuy jika mencoba the king of this theme park terlebih dahulu. Jadi saya memutuskan untuk mencobanya nanti saja.

Permainan pertama yang saya coba adalah Vertigo. Permainan ini seperti kicir-kicir di Dufan, namun sekarang diputar-putarnya dalam ruangan. Hal yang bikin stress adalah perasaan seolah-olah akan terlempar ke langit-langit gedung atau bahkan mencium tanah air. Entah sudah tua, sudah lama tidak ke taman hiburan, atau karena sensasi dalam ruangannya yang membuat tangan saya keringatan juga pada akhirnya.
Efek gayanya yang seru lalal

Efek mukanya saja yang seru hahaha
Permainan berikutnya yang saya coba adalah Giant Swing. Permainan ini hampir sama dengan Vertigo dimana kita juga diayun tinggi hingga ke langit-langit gedung. Rasanya saya siap untuk menghantam dinding yang berada di Trans Studio ini. Permainan lainnya Transcar Racing, yaitu permainan miniatur arena balapan dengan miniatur mobil balapan juga tentunya. Yang asik dari wahana ini karena kita bisa mengatur kecepatan dan arah setir kendaraan kita sendiri untuk balapan dengan mobil di jalur lainnya. Permainan ini cocok untuk menurunkan sedikit ketegangan.

Si Bolang versi Jakarta identik dengan "awas lobang"

Kami Si Bolang dari Makassar
Jika ketegangan belum selesai maka bisa mengunjungi wahana Si Bolang Adventure. Wahana ini seperti rumah boneka di Dufan, namun lebih khas karena semua boneka yang ada disini menampilkan bolang dari berbagai daerah di Indonesia. Yang menarik perhatian saya adalah boneka Bolang Jakarta yang memegang papan bertuliskan “awas lubang”, ohhh poor Jakarta.
Keluar dari wahana ini, saya langsung penasaran dengan wahana yang berada di sebelahnya yaitu Trans Studio Science Center. Sayang sungguh sayang, museum ilmu pengetahuan secanggih ini malah milik pihak swasta bukannya pihak pemerintah sehingga hanya orang-orang mampu saja yang bisa menikmatinya *poor Indonesia. Di dalam museum ini, terdapat berbagai alat peraga ilmu fisika, matematika dan kimia. Setiap alat peraga menjelaskan teori ilmu pengetahuan dan fakta-fakta dibalik berbagai kejadian alam. Kalau beruntung, ada pertunjukan percobaan langsung yang diperagakan oleh Professor I Know dan Assistennya Miss May. Percobaan langsung ini dibawakan secara menarik dan interaktif.

Tidur diatas paku

Simulasi muka saya saat umur 40 tahun
My Evolution *wink

Laboraturium
Finally adegan di film bisa jadi nyata lol
 Permainan menarik lainnya di zona Studio Central adalah Marvel Superheroes 4D. Terdapat layar super besar yang menayangkan film tentang aksi Superhero Marvel seperti Spiderman, Captain America, Iron Man, dll melawan si penjahat Dr.Doom yang ingin menghancurkan kota London. Kursi yang berguncang mengikuti adegan dalam film menambah keseruan menonton. Tapi sayang sungguh sayang karena kesan 4D tidak saya rasakan sepenuhnya disini. Hanya guncangan kursi saja tanpa ada asap atau cipratan air yang seharusnya bisa saya rasakan dibeberapa adegan. Karena film ini adalah film action, maka banyak adegan berantem yang dipastikan bikin ngilu. Tapi sayang, entah kenapa layarnya seakan buram dan kurang terang sehingga mata jadi agak siwer ketika menonton.
Demi afdolnya mengunjungi zona Studio Central ini maka beranjaklah saya menuju wahana Yamaha Racing Coaster. Tidak usah khawatir tidak usah bimbang, mungkin nanti kalau sponsornya sudah berganti ke Kawasaki, nama wahana ini akan berubah menjadi Kawazaki Racing Coaster *wink. Roller Coaster di Trans Studio ini tidak kalah menarik dan membuat jantung seakan-akan mau copot juga karena ada manuver mundur yang saya rasakan saat menaiki roller coaster ini. Tips: coba Roller Coaster ini pada sore dan malam hari untuk kesan yang berbeda :D.
Marvel Superhero 4D


Motor Roller Coaster
Setelah puas menikmati zona Studio Central, maka zona berikutnya yang saya kunjungi adalah Magic Corner. Tidak sebanyak permainan di zona sebelumnya, dari 6 wahana yaitu Dunia Lain The Ride, Negeri Raksasa, Special Effects Action, Dragon Riders, Pulau Liliput dan Blackheart Pirate Ship, saya hanya menikmati 3 wahana saja.
Wahana pertama yaitu Dunia Lain The Ride. Untuk memasuki wahana ini saya benar-benar dipaksa untuk masuk. Belum apa-apa, ruang tunggu untuk memasuki wahana ini saja sudah seram bukan kepayang. Backdrop dan suasana yang saya temui selama berada didalam sana benar-benar membuat saya berimajinasi sendiri. Belum lagi efek-efek yang segaja dibuat untuk menakut-nakuti pengunjung. Namun semoga kamu tidak mendapatkan additional effect yaitu dikerjain sama penjaga keamanan sana. Saya tidak perlu menceritakannya seperti apa, tapi itu benar-benar berhasil membuat kami stress berteriak. Kata penjaganya, ”Habis bosan mbak jaga doank!.” 

Tidak berlama-lama berada di wahana dunia lain, karena memang tidak perlu berlama-lama dan tidak usah lama-lama *dendam penulis :p. Wahana berikutnya yang saya coba adalah Special Effects Action. Dalam wahana ini, saya bisa menyaksikan pertunjukan live beberapa aksi special effect yang biasa digunakan dalam film. Namun sayang sungguh sayang dari masuk hingga selesai, saya menghabiskan waktu sekitar 45 menit untuk penampilan yang hanya sekitar 10 menit, selebihnya aksi MC yang seperti kebanyakan berbicara. Wahana lainnya yang saya coba dalam zona Magic Corner adalah Negeri Raksasa. Permainan ini seperti Hysteria di dufan atau Dragon Tower di Trans Studio Makassar. Saya duduk di kursi yang berderet, lalu diangkat sangat tinggi kemudian seketika saja tanpa saya sadari, saya dihempaskan turun sehingga badan terasa melayang selama sepersekian detik.
Dan tibalah saatnya saya mencoba wahana di zona Lost City. Dalam zona ini, ada 4 wahana yaitu Amphitheater, Skypirates, Jelajah dan Kong Climb. Sangat disayangkan saya hanya mencoba satu wahana saja disini yaitu Sky Pirates. Di wahana ini saya dapat berkeliling menggunakan perahu yang tergantung langit-langit gedung. Perahu ini akan bergerak mengelilingi seluruh area Trans Studio Bandung, sehingga semua pemandangan dapat saya lihat dari atas. Wahana lain yang bisa saya ceritakan juga adalah wahana Jelajah. Wahana ini sama saja dengan Jelajah di Trans Studio Makassar, sehingga saya tidak terlalu berminat untuk mencobanya. Hal yang berbeda hanya dari bentuk perahunya yang lebih besar sehingga penumpang dapat duduk dua berdampingan juga. Di wahana ini, kamu akan menaiki perahu kecil yang mengelilingi jalur yang sudah ditentukan dengan bantuan dorongan air. Jalur yang ditempuh berkelok-kelok dan bermuara pada satu titik puncak. Pada saat mencapat puncak, perahu yang kamu naiki akan terjun bebas dari ketinggian 13 meter yang dipastikan akan membuat kaki lemas.
Tips:
  1. Bagi kamu yang ingin menikmati semua permainan, ada baiknya datang lebih pagi karena ada beberapa pertunjukan drama yang hanya diadakan sekali sehari. Begitu sampai di lokasi, tanyakan langsung ke kru Trans Studio Bandung langsung setiap jam berapa saja pertunjukan tersebut akan ditampilkan.
  2. Apabila masih banyak sisa saldo di kartu Trans kamu pada saat sudah keluar dari Trans Studio Bandung, maka jangan lupa untuk melakukan refund di loket yang ada di area food court.
  3. Suka duka datang ke taman hiburan pada saat weekdays adalah harga lebih murah dan tidak usah mengantri panjang, namun harus menunggu wahana yang ngetem menunggu penumpang. Wahana hanya akan dioperasikan jika terdapat lebih dari 4 orang yang ingin mencoba wahana tersebut.
  4. Estimasi Budget
Tiket masuk weekend    : Rp.200.000,00
Tiket masuk weekdays  : Rp.150.000,00
VIP Access                           : Rp.200.000,00
Makan                                  : Rp.35.000 - Rp.50.000 / sekali makan

Selamat berlibur…*wink
 

Copyright © Makan sambil Jalan *wink. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver