Sabtu, 29 Juni 2013

Medan Menuju Danau Toba

Hay semua, pekerjaan di kantor baru ini benar-benar menyita waktu. Kalau ada waktu lenggang pasti buat jalan-jalan keluar atau sekalian tertidur pulas di kamar. Mumpung hari ini semua berjalan lambat – termasuk otak saya yang kurang tidur karena harus sahur – maka mengisi blog saya harapkan bisa ‘memanaskan’ otak saya.


Kali ini saya akan menceritakan pengalaman jalan-jalan saya di provinsi Sumatera Utara. Selain kota Medan yang terkenal dengan kulinernya yang enak-enak, masih ada banyak tempat-tempat wisata yang wajib untuk kita kunjungi. Salah satunya di sepanjang jalan provinsi Sumatera Utara menuju Danau Toba. 

Untuk mencapai Danau Toba sebenarnya ada dua rute alternatif yang bisa kamu tempuh. Yang pertama melalui Prapat yang memakan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan. Lalu, bisa juga melalui Berastagi yang memakan waktu sekitar 7-9 jam perjalanan. Kali ini saya akan melawati kedua jalan tersebut, pergi lewat Berastagi dan pulang melalui Parapat.

Berastagi

Kota yang satu ini dapat ditempuh  dalam 2 jam perjalanan dari kota Medan. Bertempat di daerah ketinggian di Sumatera Utara, kabupaten ini terkenal dengan kumpulan resort yang bisa disewa untuk menghabiskan akhir pekan. Tentunya sambil menikmati cuaca berkabut dan dingin ala pegunungan.

Seperti halnya daerah dataran tinggi di kota-kota lain, Berastagi juga terkenal dengan jeruk, stroberi dan sayur-sayurannya yang dapat dibeli dengan cara petik sendiri. Kalau kamu tidak terlalu ahli dalam memetik sayur dan buah-buahan, bisa langsung saja datang ke pasar buah Berastagi. Harga rata-rata buah-buahan di sini sekitar Rp.15.000,-/kg. Ajaibnya, untuk wisatawan internasional harganya bisa berubah menjadi Rp.50.000,-/kg. Kali ini saya membeli buah kesemek kupas untuk dibawa pulang. Pilih yang tidak terlalu matang, sehingga bisa dimakan seperti camilan selama perjalanan. 
Selain pasar buahnya, di Berastagi pun terdapat taman alam lumbini. Tempat ini sebenarnya adalah vihara yang mengadopsi model arsitektur dari Thailand. Bentuk vihara dengan stupa lancip diatasnya, diselimuti dengan warna emas, dan banyaknya tulisan dengan aksara Thai menghiasi arsitektur disekeliling tempat ibadah ini. Tak ada biaya masuk ke dalam vihara. Bahkan, kita bisa berkeliling dengan bebas sambil mengambil foto – sambil tetap menjaga kesopnanan tentunya. Oh iya, ada baiknya kamu jangan ngobrol di dalam vihara karena suara yang bergema bisa menganggu kekhusyukan umat Budha yang sedang berdoa.




Tidak hanya itu saja, di Berastagi ini juga ada Mickey Land – taman bermain outdoor. Hanya dengan membayar Rp.80.000,-/orang, kamu sudah bisa menikmati puluhan wahana bermain. Sayangnya, saya tidak sempat mencoba taman bermain ini karena waktu yang sempit. Mungkin lain kali ya…

Air Terjun Sipiso-Piso

Setelah tertidur selama beberapa jam di perjalanan, akhirnya saya sampai juga di salah satu tujuan wisata kabupaten Kaban Jahe, Sumatera utara. Apa itu? Apalagi kalau bukan Air Terjun Sipiso-Piso. Uniknya, saat tiba ditempat ini, ternyata posisi saya berada sejajar dengan puncak air terjun. Entah ada berapa ratus anak tangga yang harus saya lewati untuk sampai ke bagian bawah air terjun.
Jangan tertawa, namun untuk air terjun kali ini saya hanya mampu setengah perjalanan saja. Saya cukup menyesal tidak sempat melihat langsung dasar air terjun. Tapi, saya anggap tersebut alasan yang tepat untuk kembali ke Sipiso-Piso suatu saat nanti. Untungnya, tempat ini memiliki latar belakang yang sangat indah:  Danau Toba yang terhampar seperti lautan, sangat mengesankan.
*Sekadar tip dari guide saya: Kalau mau beli oleh seperti baju, daster atau baju hangat yang bertuliskan Berastagi, tempat ini menawarkan harga yang lebih murah, ketimbang di Pasar Buah Berastagi.


Samosir

Tidak berlama-lama di air terjun Sipiso-piso, perjalanan selanjutnya ditempuh selama 3 jam agar tepat waktu sebelum kapal penyebrangan dari Parapat menuju ke Samosir berangkat. Di kabupaten Parapat sendiri terdapat beberapa pelabuhan untuk menyebrangkan kendaraan maupun perorangan ke Pulau Samosir.  Untuk kapal penumpang tersedia di pelabuhan Ajibata. Ada yang menuju ke Tomok ada yang menuju ke Tuk-tuk. Pastikan penginapan kamu berada dekat dengan Tomok atau Tuk-tuk. Kapal berangkat setiap jam. Dari Ajibata kapal pertama jalan pukul 08.00 sedangkan kapal terkahir jalan pukul 19.00. Sedangkan dari samosir sendiri, kapal pertama jalan pukul 07.00 sedangkan kapal terakhir jalan pukul 18.00. Untuk sekali perjalanan, penumpang diwajibkan untuk membayar sebesar Rp. 10.000,00. 

Sebenarnya saya berencana untuk menyebrang bersama mobil saja agar mudah berjalan-jalan sekitar pulau Samosir keesokan harinya. Namun sangat disayangkan, membludaknya tingkat kunjungan di libur sekolah kali ini, mengharuskan kita untuk memparkir mobil di pelabuhan Ajibata dan menyebrang sendiri menuju samosir. Saya tidak perlu khawatir karena mobil aman bersama sopir yang telah saya sewa juga sebelumnya.
Kali ini saya menginap di Toba Cottage, kapal yang saya naiki langsung mengantarkan saya tepat ke dermaga cottage ini. Pertama kali tiba, saya benar-benar bingung harus ngapain seperti tersesat dipulau asing *wink. Setelah melapor ke receptionist, segeralah saya mendapatkan kamar. Malam ini kami berencana untuk keluar mencari makanan disekitar cottage namun cuaca yang hujan dan penerangan yang kurang mengharuskan kami menikmati dinner buffet di hotel saja. 

Namun saya tidak terlalu kecewa, karena meskipun terjebak oleh hujan saya tetap bisa menikmati suasana pulau Samosir. Makan sepuasnya sambil lesehan serta di temani live music yang memaikan lagu-lagu khas batak yang ceria. Hahahaah paling tidak terdengar riang, mungkin karena vocal orang batak yang keras aja kali yah hingga lagu-lagunya terdengar cerita oleh saya.

Tidak terasa waktu berlalu, satu persatu penghuni hotel telah menyelesaikan makan malam mereka dan beranjak ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Saya tidak sabar menanti besok pagi untuk berkeliling pulau Samosir ini.
Setelah semalaman diguyur hujan, pulau Samosir dan danau Toba begitu indah dipagi hari yang cerah. Tidak perlu berlama-lama menikmati sarapan pagi, kami segera menuju dermaga dibelakang cottage untuk berenang di danau Toba. Awalnya saya tidak yakin untuk masuk kedalam air danau, namun melihat banyak orang yang bersenang-senang di dalam air serta ibu-ibu dari penduduk sekitar yang masih berenang di danau untuk mandi setiap harinya, maka saya memberanikan diri masuk kedalam air. Tidak ada karang didalam sini, yang ada hanya tanaman bawah air dan ikan-ikan kecil yang berenang disekitar saya. Air danau toba masih sangat bersih, tidak hanya airnya namun udara pengunungan menambah kesejukan yang saya nikmati. Rasanya tidak ingin mengakhiri pengalaman saya didalam air, namun masih banyak tempat yang dapat saya kunjungi di pulau Samosir ini. Maka setelah beberapa kali percobaan melompat dari pinggir danau, akhirnya saya dengan berat hati harus segera bersiap-siap untuk perjalanan kami berikutnya.



Waktu telah menunjukkan pukul 10.00 pagi, karena tidak mau terburu-buru untuk kembali ke hotel untuk check out, saya memilih untuk check-out lebih awal. Setelah itu menitipkan tas pakaian saya pada receptionist dan menyewa motor untuk berkeliling pulau Samosir mengingat mobil kami sedang diparkir di daerah Parapat. Harga sewa motor adalah Rp. 30.000,00/ perjam untuk 2 jam pertama. Selebihnya Rp. 90.000,00 untuk penggunaan seharian. Harga tersebut sudah termasuk harga bensinya. Setelah semuanya siap, maka dimulailah perjalanan kami kali ini menuju salah satu situs sejarah di pulau Samosir yaitu Batu Kursi Raja Siallangan. 



Di dalam kompleks object wisata ini masih terdapat beberapa rumah adat suku batak yang asli. Tembok-tembok tinggi yang mengelilingi kompleks ini menunjukkan bahwa dahulu kompleks ini dapat dikatakan seperti kompleks kerajaan. Ditengah kompleks terdapat dua tempat pertemuan dimana meja dan kursinya terbuat dari batu yang dipahat. Tempat pertemuan pertama berada di depan kediaman raja untuk rapat-rapat baik itu tentang perang maupun hal-hal umum lainnya. Sedangkan tempat pertemuan ke dua bisa disebut sebagai persidangan dimana hukuman untuk tahanan perang dibahas disini beserta eksekusinya.

Saya baru tahu, kalau menjadi algojo orang Batak ini ternyata tidak mudah, jika tahanan perang mempunyai ilmu kebal yang lebih tinggi darinya sehingga tidak mati dengan sekali penggal saja, maka yang akan di eksekusi berikutnya adalah si algojo. Pekerjaan yang berat yah ternyata hohoho.

Setelah mengitari daerah wisata ini, selanjutnya perjalanan dengan motor kembali dilanjutkan ke daerah Tomok. Ternyata tomok ini merupakan pusat kota pulau Samosir. Disini terdapat pusat pasar basah maupun kering, pelabuhan dan tentu saja ada tempat wisata yang ingin saya kunjungi disini. Setelah parker dipinggir jalan daerah Tomok ini, kami berjalanan masuk kedalam pasar untuk sampai ke Makam Batu Raja Sidabutar. Sebelum masuk ke dalam kompleks makam, kami harus memakai ulos yaitu kain khas batak. Didalm makam, tour guide saya langsung menjelaskan kisah dan arti dari patung-patung yang menempel pada makam Raja Sidabutar. Aneh sekaligus lucunya, terdapat patung wanita di atas makam sang raja. Ternyata patung ini diperuntukan untuk tunangan Raja Sidabutar yang menghilang mendekati hari pernikahan mereka. Konon tunangannya ini dipercayai sebagai jelmaan Ratu Pantai Selatan. Saya tidak terbanyangkan menjadi istrinya kalau melihat patung dimakam suami saya bukan saya loh, bisa saya obrak-abrik lagi tuh makam kayaknya hahahah.


Setelah berkeliling objek wisata melewati jalan kampung, sawah, pegunungan akhirnya siang pun datang dan kami pun mengakhiri perjalanan kali ini dengan makan siang disalah satu rumah makan muslim. Bagi yang tidak ingin makan didalam restoran yang menjual makanan mengandung B1 (anjing) atau B2 ( babi) maka langsung saja memilih rumah makan muslim yang banyak terdapat disepanjang jalan. Setelah kenyang dan capai, kami pun kembali ke dermaga cottage, mengambil barang dan menunggu kapal berikutnya datang sambil tidur-tiduran di rumah adat Batak yang dibuat terbuka ini. Angin sepoi-sepoi pun membelai kami hingga ketiduran disana.


Puas dengan pulau Samosir dan keindahan Danau Toba, kami pun harus rela melewati 5 jam perjalan lagi menuju kota Medan. Jangan lupa untuk mampir di Kabupaten Siantar untuk menikmati roti selai kaya dan kopi/the/teh tarik panasnya yang bener-bener beda dari yang lain. Rotinya lembut hingga terasa meleleh dimulut bener-bener berbeda dari roti yang kita makan pada umumnya. Ah lapar saya membicarakan makanan dikala puasa seperti ini. Selamat mencoba saja yang teman, sampai jumpa diperjalan saya berikutnya *wink.

Itenary
Sewa mobil 2 hari: Rp. 600.000,00
Sewa sopir (makan + penginapan) 2 hari: Rp. 300.000,00
Bensin: Rp. 270.000,00
Penginapan: Rp. 275.000 – Rp. 550.000 (ada baiknya booking kamar online, untuk mendapatkan harga 20-30% lebih murah)
Sewa motor: Rp. 60.000,00 / motor/ 2 jam
Makan: Rp. 25.000,00 – Rp. 30.000,00/ orang/ makan
Buah-buahan di Berastagi: Rp. 15.000,00/ kg
Souvenir baju anak: Rp. 25.000,00/ sepasang
Souvenir baju dewasa: Rp. 20.000,00 - Rp 30.000,00/ baju

Jumat, 28 Juni 2013

Medan

Hai hai, blog ku sayang

Lama tidak mengisi perjalanan dikarenakan memang sedang tidak berjalan-jalan atau disibukkan oleh pekerjaan. Sudah tiga minggu ini saya pindah kerja dikantor yang baru. Dan baru seminggu kerja di kantor ini, saya pun langsung ditugaskan sebagai trainer untuk management training kantor saya.

Kali ini kota yang saya tempati adalah Medannnnn...Berada hampir dua minggu disini, saya sudah mencicipi banyak makanan khas Medan. Namun karena sebatas makan siang dan makan malam saja, mungkin nanti saya akan mereview makanan-makanan enak di kota medan sekaligus saja *wink.

Minggu lalu sih saya sudah berkunjung ke Berastagi, kota dengan suhu yang sangat dingin untuk ukuran saya bahkan pada siang hari. Besok saya akan kembali ke kota Berastagi yang dilanjut hingga pulau Samosir. Jadi, untuk tempat-tempat yang menyenangkan lainnya nanti saya update sekaligus juga di topik jalan-jalan.

Sampai jumpa dicerita berikutnya...

XOXO *wink
 

Copyright © Makan sambil Jalan *wink. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver