Senin, 29 Juni 2015

Hongkong Trip Day 3: Menuju Puncak "The Peak"

Hari ini kami memulai hari lebih santai. Nampaknya sih setiap hari kami selalu mulai hari dengan terlalu santai. Maklum yah masih Ramadhan jadi jalan-jalannya baru mulai siang hari biar kelaparan dan kehausannya pendek saja *wink. Rencananya kami ingin melihat Hongkong lagi dari ketinggian, hahahaha kemarin liat Hongkong malam hari, hari ini siang hari. Itu adalah bujuk rayu suami saya agar bucket listnya terpenuhi. Karena saya lemah akan rayuan, jadilah kami benar-benar berangkat menuju The Peak.

The Peak


Namanya juga The Peak tentu saja tempatnya tinggi yak, untuk mencapai puncaknya pun kami harus menggunakan tram. Tram ini sudah sangat lama dibangunnya bahkan ada museum tersendiri untuk melihat sejarah tram ini. Untuk menggunakan The Peak Tram, kalian hanya perlu membeli tiket di Garden Road Peak Tram Lower Terminus. Caranya adalah dengan menggunakan MRT menuju Central Station Exit J6. Setelah itu kalian dapat mengandalkan google map untuk menuju ke Place Mark 2. Dari pinggir jalan pun kalian sudah dapat melihat keramaian dan antrian panjang orang-orang yang ingin menggunakan tram. Saya sarankan untuk mengatur jadwal perjalanan kalian menjadi weekdays ketika merencakan untuk naik ke The Peak. Antrian di saat weekend benar-benar bikin menganga. Untuk harga tiket yang lebih update dapat dilihat di link berikut:

Pengalaman menaiki tram ini agak ngeri-ngeri sedap begitu. Tidak ada masalah apa-apa sebenarnya, hanya umur tram dan kemiringan tram 45' yang membuat perjalanan menuju puncak ini terasa menggelikan. Untunglah pemandangan hutan dari tram ini bisa mengalihkan perhatian sedikit (iya saya takut ketinggian anaknya :(...). Alhamdulillah yah sampai dengan selamat. Disini terdapat cafe dengan pemandangan Hongkong khas kota modern. Selain itu kalian juga bisa mengunjungi Madame Tussauds Hongkong. Beli tiket paketan yang ditawarkan sebelumnya agar kalian mendapatkan harga yang terbaik yah.

Kirain ini sudah tinggi, ternyata masih ada yang namanya Sky Terrace. Dari atas sana kalian bisa melihat pemandangan kota Hongkong 360' tanpa terhalang gedung. Kalau dari The Peak saja, yang pemandagannya masih terhalang tiang gedung Sky Terrace lah. Ada aja yah yang bisa dijual disini *wink.





























Selesai berkunjung ke The Peak kami pun melanjutkan perjalanan kami kembali berkeliling kota Hongkong. Tidak banyak makanan yang dapat kami coba selama perjalanan kali ini, padahal salah satu hal yang menyenangkan saat liburan adalah makan-makannya. Satu makanan yang masuk kedalam list kami adalah Tim Ho Wan.

Tim Ho Wan

Susah juga mendapatkan restoran ini, karena termasuk salah satu lokal restoran di kota Hongkong. Belum lagi, restoran ini selalu ramai dikunjungi baik itu jam makan siang maupun jam makan malam. Untung saja kami beruntung menemukan salah satu cabangnya yang tidak terlalu ramai. Tidak perlu membahas harganya yah, karena semua di Hongkong ini mahal. Berikut adalah beberapa foto menu yang kami rekomendasikan untuk kalian coba. Oh iya tidak perlu takut, meskipun ini local restoran namun mereka mempunya daftar menu dalam bahasa/ tulisan latin (English)




Selamat mencoba yah, tutup aja daftar harganya tidak rugi buat di santap selagi di Hongkong *wink





Sabtu, 27 Juni 2015

Hong Kong Trip Day 1: Another Budha Statue Another Trip Another Story

Tidak perlu diceritakan kembali panjangnya perjalanan kami dari Macau hingga ke Hotel. Kami tiba di Hongkong Ferry Terminal sudah malam hari. Sudah lelah dan sulit berkonsentrasi serta karena keterbatasan bahasa kami agak sulit untuk menanyakan lokasi train station disekitar kami. Berdasarkan informasi, kami hanya perlu naik train dan turun di station berikutnya, jadilah kami memutuskan untuk jalan kaki saja sekalian. Ternyata suami harus mengeret-geret koper 30kg kami sangat jauh. Hotel kami berada di salah satu lantai dari apartement. Nomernya pun ratusan dan kami memulai perjalanan kami dari gedung nomer 50-an (murkalah suami dengan ide jalan kaki saya ini).

Harga hotel di Hongkong ini gila-gilaan, untuk mendapatkan budget hotel dibawah Rp. 1jt itu sangatlah mustahil. Ketika kami mendapatkan hotel dengan harga tersebut ternyata bentuknya bukan hotel. Kami memasuki nama gedung yang dituju. Setelah memasuki gedung kami pun naik ke lantai atas dengan lift yang sudah tidak layak operasi. Suasananya persis seperti film mafia Hongkong hahahaha. Setelah sampai dilantai yang tuju, ternyata dilantai tersebut terdapat 3 hotel lainnya. Setelah berkeliling akhirnya kami menemukan tempat penginapan kami. Sebelumnya kami telah memesan kamar untuk 2 malam, namun karena ada perubahan rencana kami pun memesan tambahan hari namun dengan kode booking yang berbeda. Akhirnya hari ini kami harus rela tidur di tempat jemuran. Hahahahah yah ini adalah apartemen 3 kamar sebenarnya yang disulap oleh sipemeliki menjadi kamar hotel. Kamar asli yah jadilaha kamar, ruang tamu, ruang makan jadilah kamar dannnnnn jemuran pun jadilah kamar hahhahaahah. Belum lagi kamar mandi kami yang cuma ada air panas saja serta pintu kamar mandi yang hanya ditutup menggunakan tirai (cukuplah yah ceritanya sampai disini saja, kami sudah menertawai diri kami sendiri)

Ngong Ping 360'


Pagi pun tiba, kami bersiap-siap menuju ke Big Budha. Sebelumnya koper kami harus dikeluarkan dari kamar, agar langsung dipindahkan ke kamar dengan kode booking lainnya. Untuk menuju ke Big Budha kita bisa menggunakan Cable Car maupun dengan Bus. Jika memutuskan untuk naik bus maka cobalah untuk menggunakan Bus menuju ke Tung Chung Town Center, dari situ kalian dapat melanjutkan perjalanan dengan Ferry dari Tai O Ferry Pier.

Naik ferry? yah memang benar kita perlu menggunakan ferry untuk menyeberang pulau, karena Big Budha ini terletak di Lantau Island. Bagi ini yang ingin mencoba cara lain dapat menggunakan Cable Car. Caranya sama saja, kalian harus ke Tung Chung Station terlebih dahulu, kemudian berjalan menuju ke ticket booth Ngong Ping 360' untuk membeli tiket. Antriannya yang panjang ternyata bukan karena kami yang kesiangan melainkan ini selalu ramai weekdays maupun weekend dan dihampir semua jam. Oh iya ada dua pilihan Cabla Car yang kalian bisa pilih. Cable Car biasa atau Cable Car dengan lantai transparan *wink.




Buat lebih lengkapnya masalah harga silahkan klik link berikut:
http://www.hong-kong-traveller.com/ngong-ping-360.html#tickets

Berhubung di Hongkong ini apa-apa bayar apa-apa bayar jadinya kami mencoret Cable Car Crystal dari list percobaan kami. Meskipun setelah melewati laut dibawah sana rasanya keputusan yang saya ambil sangat tepat. Trip yang kami lewati cukup jauh dan kami sempat cukup lama bergelantungan diatas laut kemudian di atas hutan yang lebat. Ternyata, dibawah kami ada jalanan bagi yang ingin tracking loh. Tracknya tidak bisa dibilang mudah, melihatnya saja saya sudah lelah. Intinya pengalaman ini worth to try bahhh!



Big Budha



Dari Ngong Ping kami masih harus berjalan berapa ratus meter sebelum sampai di tangga pertama menuju ke Big Budha. Yah tentu saja sebentar lagi kita harus menaiki tangga yang tinggi dan terjadl ini. Meskipun fasilitas tangga sangat terawat, namun jarak antar anak tangga yang cukup tinggi membuat kita harus berhati-hati juga saat menaiki tangga tersebut. Be wise with you feet ladies, liburan ini bukan heels banget, semua yang menggunakan alas kaki selain sepatu teplek maupun sepatu keds harus berakhir dengan menenteng alas kaki mereka hingga ke atas.

Akhirnya sampai juga saya diatas Big Budha ini. Pemandangannya luar biasa memanjakan mata, meskipun cuaca yang masih sangat terik kami tetap semangat untuk berkeliling. Suami dan saya adalah tipe orang yang berbeda untuk liburan. Suami lebih suka bepergian dikala musim dingin sedangkan saya amat sangat menikmati liburan dimusim panas. Jadi tidak mengherankan jika foto kami di isi dengan ekspresi yang sangat berbeda. Satunya pecicilan dan yang satunya lagi penuh dengan peluh diwajah.





Tidak hanya dibagian atas Big Budha saja, di plataran Big Budha pun memiliki spot-spot foto yang menarik. Bagi yang suka makanan vegetarian, disin terdapat food court yang menjual banyak jenis makanan vegetarian. Nnamun bagi kalian yang karnivora tulen, kalian tentu saja dapat membeli makanan disepanjang jalan antra Ngong Ping dan Big Budha.

A Symphony of Light


Selanjutnya kami memilih menghabiskan malam di salah satu keramaian kota Hongkong. Setiap harinya, pada pukul 20.00 kalian bisa menyaksikan A symphony of Light dari Tsim Sha Tsui Waterfront. Untuk dapat menuju ketempat ini, ambilnya kereta dari mana saja menuju ke Tsim Sha Tsui Station exit 6. Dari situ ikutilah petunjuk arah menuju ke lokasi.

Menjelang acara akan dimulai orang-orang berbondong-bondong datang dan merapat ke pinggir dermaga. Kami berdua yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi pun bingung, dari mana sebenarnya spot terbaik untuk menonton melihat seluruh orang merapat kepinggir dermaga disepanjang taman ini. Setelah terdengar introduction dan musik yang bersenandung, saya pun bingung "mana pertunjukannya?". Dibayangan saya sebentar lagi akan ada air mancur yang keluar dari air didepan kami dan berwarna-warni. Untung saja suami saya mengerti yang terjadi, ternyata inti dari pertunjukan ini adalah deretan gedung diseberang sana akan menyala bergantian sesuai dengan iringan lagu. Gubrak! Dan 13 menit pertunjukan ini pun terasa 30 menit bagi saya. Tidak sampai acara berakhir kami sudah berkeliling-keliling taman saja.
Untuk lebih menarik mungkin kalian bisa memilih alternatif lain yaitu dengan menaiki harbour cruise sambil berkeliling sungai. Karena tidak mencobanya saya kurang tahu mengenai alternatif ini. Silahkan klik link berikut untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkapnya
http://www.discoverhongkong.com/eng/see-do/highlight-attractions/harbour-view/harbour-cruises.jsp
Sisa malam ini hanya kami habiskan berkeliling dermaga sambil mencoba kembali berjalan kaki menuju apartemen hahahahaha *wink

Besok kita mau ke Disney Land HK yeay yeay ye ye!

Jumat, 26 Juni 2015

Macau Trip Day 2: Keluar Masuk Kota Macau Gratis!!!

Hari ini adalah hari terakhir kami di kota Macau, baru sampai kemarin dan hari ini sudah pergi lagi. Sangat disayangkan pada saat beli tiket mengapa tidak memilih penerbangan Jakarta-Macau saja sekalian agar tidak buang-buang waktu dan tenaga fiuh. Sebelum kami keluar untuk berjalan-jalan, semua koper sudah siap sedia dilobby hotel untuk dititip sementara.

Senado Squre

Lokasi hotel kami yang sangat strategis memungkinkan kami untuk berjalan-jalan ke pusat keramaian kota Macau. Tidak perlu berjalan lama, 5 s.d 10 menit kemudian kami pun telah tiba di Senado Square. Cuaca yang terik hari  ini benar-benar menggoda iman berpuasa kami. Hanya berdiri ditengah –tengah Macau Center saja sambil sesekali melihat hasil foto dikamera, wajah dan kami pun sudah dialiri keringat. Akhirnya kami pun berakhir di toko pakaian untuk mendinginkan suhu tubuh terlebih dahulu. Tidak perlu ditebak terlalu lama, kami pun keluar dengan kantongan belanjaan hahahaha.
Utung saja di Senado Square ini banyak pertokoan dari canopy toko-toko yang berderet rapi sehingga kami pun tidak perlu berjalan diteriknya sinar matahari. Selain toko baju, disini pun banyak ditemui penjual makanan dan minum. Oh Tuhan…inikah azab hamba mu yang gila diskon, harus berpuasa dicuaca dan aktifitas segila ini fiuh.
Menjauhi pertokoan kami pun memasuki salah satu geung yang berada di Senado Square. Namanya "Instituto Para Os Assuntos Civicos E Municipais", hahahah panjang yah namaya. Arsitek dari museum ini sunguh membawa kita ke gaya aristek China lama. Dimana temboknya banyak dihiasi keramin khas negeri China,begitu pula dengan bentuk tangga, genteng hingga pintu dan jendelanya. Selain bisa bersantai sejenak, kami pun jadinya memiliki foto yang menarik di dalam sini. Satu hal yang penting adalah “ini gratis” *wink
Ruins of St. Paul’s

Berikutnya kami melanjutkan perjalanan kesalah satu icon paling popular di kota Macau yaitu Ruins of St. Paul’s. Puing gereja yang masih tersisa dibagian depannya ini saja selalu menjadi tempat foto wajib ketika berkunjung ke Macau. Tidak ada hal lebih yang dapat kita lihat disini kecuali berjalan disekitar reruntuhan dan sesekali mengambil foto ala liburan saja. Maklum saja, tempat ini selalu ramai dengan wisatawan sehingga akan sangat susah mengambil foto berlatarbelakang Ruins of St Paul’s dengan rapih dan apik.

Macau Museum


Nah nemu lagi satu tempat yang adem hahahahaha. Hari ini kami banyak masuk museum yah teman-teman :p. Untuk masuk kedalam museum kami perlu membayar sebesar MOP 15.00 (http://www.macaumuseum.gov.mo/w3ENG/w3MMabout/MMinfoC.aspx). Museum ini terdiri indoor dan outdoor.

Dibagian indoor kita bisa melihat ruangan yang di dekor dengan gaya pecinan jaman dulu, belum lagi sejarah macau yang diceritakan dengan diorama mini. Tidak hanya itu saja, beberapa pajangan yang menampilkan ciri khas China pun banyak ditampilkan. Museum yang menarik untuk dijadikan tempat berfoto.
Tidak kalah dengan bagian indoor, dibagian outdoor kita bisa melihat pemandangan kota Macau dari atas. Halaman yang luas dilengkapi dengan meriam diberbagai sudutnya, menggambarkan benteng pertahanan Macau jaman dahulu kala.
Akhirnya cuaca mulai sedikit bersahabat, kami pun melanjutkan perjalanan kami berkeliling pusat sejarah kota Macau ini. Tidak perlu khawatir karena sebagaian besar tempat yang menjadi tujuan wisata di kota Macau berada dalam kompleks yang sama, sehingga kita cukup berjalan kaki saja. Ada perpustakaan yang menarik yah foto, ada perkantoran yang menarik yah foto bahkan ada air mancur yang memanggil-manggil, yah tinggal foto saja. Semuanya khas bangunan percampuran jaman colonial dan pecinan sehingga sangat menarik untuk berfoto.

Pecinan

Keluar dari macau center kami pun melanjutkan perjalan ingin ke salah satu temple yang terkenal di Macau. Kali ini kami mencoba melewati jalan yang lebih sepi. Apa mau dikata, kami justru melewati tempat yang khas pecinan. Jalanan ini tidak ramai dilalui orang, lokasinya pun hanya satu blok dibelakang jalan utama. Yang awalnya ingin segera tiba, akhirnya kami malah menghabiskan waktu untuk berfoto-foto disepanjang jalan ini. Biar terasa kalau kita kami sedang berlibur ke Macau.







A’Ma Temple

Setibanya dipinggir jalan kami pun segera menggunakan salah satu bus yang mampir. Ini sotoy tingkat dewa karena kami benar-benar tidak tahu arah dan tujuan bus ini. Terkendala bahasa, kami pun susah untuk menanyakan dengan orang local. Untunglah supir bus mengerti ketika kami menyebutkan nama tempat ini. Tau sendiri kan yak, beda bunyi beda pula artinya dalam bahasa Mandarin.

Didalam vihara ini, banyak orang yang datang untuk berdoa, tidak terkecuali oleh anak sekolah. Mungkin yang sedang menjalankan ujian kali yah. Vihara ini juga sangat nyaman dipandang mata. Suasa yang rindang dan sejuk membuat kami tidak harus terburu-buru meninggalkan tempat ini. Cuma karena ini adalah tempat beribadah, kami tidak boleh sembarangan mengambil foto dan tentu saja mendahulukan orang-orang yang ingin beribadah.

Grand Lisboa
Banyak juga yah tempat yang kami kunjungi dalam waktu sehari?, the last but not least kami mengunjungi salah satu mall terbesar di Macau. Namanya Grand Lisboa, sama seperti mall lainnya, Grand Lisboa juga memiliki kasino yang tidak kalah besarnya. Gedung ini nyentrik sekali karena berwarna keemasan dari bawah hingga atas. Kalau kalian perhatikan, gedung ini sudah nampak sangat jelas dari Macau Museum sebelumnya. Tidak ada juga yang perlu kami lakukan didalam sehingga kami hanya berfoto-foto dibagian plataran Grand Lisboa sambil berjalan berkeliling.
 


Dimana ada perjumpa ada disitu ada perpisahan, maka dengan berat hati kami pun pulang ke hotel untuk mengambil barang kami. Kali ini kami lebih pintar karena menggunakan bus dari Grand Lisbo menuju ke dermaga penyeberangan heheheh. Tinggal di Macau ini hemat banget sih karena wisatanya gratis begitu pula dengan transportasinya jika kalian rajin mencari tujuan bus-bus dari mall ataupun casino.

Oh iya bagi kamu yang menginap di hotel yang kami gunakan, jangan lupa untuk mencicipi es manga didepan hotel. Worthy to try! *wink.

Silahkan klik link berikut untuk dapat melihat hotel yang kami tempati selama di Macau
https://www.booking.com/hotel/mo/ole-tai-sam-un.en-gb.html?aid=304142;label=gen173nr-1FCAEoggJCAlhYSDNiBW5vcmVmaGiIAQGYARK4AQbIAQzYAQHoAQH4AQySAgF5qAID;sid=7a7e71df285e7feb0b0b86b11e583498

Dan jangan lupa untuk baca cerita selanjutnya saat kami sudah tiba di Hongkong yaw bhay
http://makansambiljalan.blogspot.co.id/2015/06/hk-trip-day-1-another-budha-another.html


 

Copyright © Makan sambil Jalan *wink. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver