Jangan membayangkan saya memasuki hutan untuk dapat bertemu dengan warga asli suku Dayak ini. Sekarang, wanita-wanita suku Dayak asli dapat langsung ditemui di salah satu perkampungan suku Dayak yang bernama Kampung Pampang. Kampung ini memang telah disiapkan sebagai kampung wisata. Hal ini dapat dilihat dari adanya pertunjukan tari-tarian adat suku Dayak yang diselenggarakan setiap hari minggu pukul 14.00 sampai dengan 15.00 WITA.
Perjalanan yang harus ditempuh dari
kota Balikpapan hingga ke Desa Pampang ini sekitar 3 jam. Kendaraan saya dan
teman-teman harus melintasi kota Samarinda terlebih dahulu untuk mencapai Desa
Pampang tersebut. Tarif masuk ke dalam balai desa ini sebesar Rp.15.000/ orang,
harga sudah termasuk biaya parkir. Setelah membayar, saya dan teman-teman dapat
menikmati pertunjukan budaya berupa tari-tarian Dayak selama 1 jam. Ada
beberapa tarian yang melibatkan penonton untuk ikut serta menari bersama. Tidak
usah malu untuk berpartisipasi karena untuk mendapatkan pengalaman ini saya
harus menempuh jarak ribuan kilometer dari Jakarta *wink.
Setelah acara budaya selesai maka ada
waktu untuk berfoto-foto dengan orang-orang suku Dayak asli. Jika melalui
panitia, kita dapat membeli karcis foto seharga Rp.25.000 untuk
mendapatkan kesempatan foto bersama dengan salah satu orang tua adat suku
Dayak. Bagi yang ingin berfoto dengan anak-anak suku Dayak juga dapat langsung
berfoto tanpa membeli tiket. Tapi jangan salah, beli ataupun tidak membeli
tiket saya tetap harus memberikan sejumlah tip kepada anak-anak ini. Nampaknya
ini merupakan ajang mengumpulkan uang jajan sekali seminggu buat mereka. Jangan
lewatkan juga kesempatan untuk berfoto ala suku Dayak. Ada beberapa stand kecil di balai desa yang
menyediakan baju adat untuk disewa, sehingga kita dapat berfoto dengan
menggunakan baju adat tersebut.
Tidak hanya pertunjukan budaya dan sesi berfoto. Pengunjung juga dapat membeli beberapa suvenir asli Dayak yang dijual oleh warga desa di perkampungan tersebut. Puas menikmati semua hal tersebut, berarti ini waktunya untuk kembali ke Balikpapan. Bagi yang masih ingin berkeliling kota, dapat menghabiskan waktu di kota Samarinda untuk makan kepiting asap maupun untuk menikmati jajanan di pinggir sungai Mahakam. Demikian cerita perjalanan diakhir pekan ini, sampai jumpa di cerita berikutnya *wink.
Tidak hanya pertunjukan budaya dan sesi berfoto. Pengunjung juga dapat membeli beberapa suvenir asli Dayak yang dijual oleh warga desa di perkampungan tersebut. Puas menikmati semua hal tersebut, berarti ini waktunya untuk kembali ke Balikpapan. Bagi yang masih ingin berkeliling kota, dapat menghabiskan waktu di kota Samarinda untuk makan kepiting asap maupun untuk menikmati jajanan di pinggir sungai Mahakam. Demikian cerita perjalanan diakhir pekan ini, sampai jumpa di cerita berikutnya *wink.