Sabtu, 10 September 2016

Review Hotel: Swiss-Bell Hotel Mangga Besar Jakarta

Saat semua keluarga memilih untuk melewati liburan Idul Adha di kota Makassar, saya, suami dan anak kami memilih untuk menghabiskan waktu di salah satu hotel di kota Jakarta. Istilah kerennya saat ini adalah staycation. Kami baru menentukan akan menginap dimana H-1 sebelum kami check-in. Pilihan kami jatuh ke Swiss-Bell Hotel Mangga Besar selain karena harganya yang Rp. 700.000,++ untuk deluxe room. Selain itu kami sudah mendapatkan fasilitas kolam renang indoor yang seharusnya nyaman buat anak.

Check In/ Check Out

Proses check-in sangat mudah, kami hanya menunjukkan bukti booking kami melalui www.booking.com kemudian menunggu beberapa menit sebelum kami diantarkan kedalam kamar. Tidak lupa, hotel menyediakan welcome drink yang dapat kami nikmati di lounge cafe.

Beda check-in beda pula dengan proses check-out, tidak ada yang membantu kami menaikkan barang ke dalam mobil. Bahkan salah satu keamanan yang berada disana hanya berdiri mematung melihat saya dan suami yang sibuk menggendong anak amat sangat kerepotan memasukkan barang-barang kami ke bagasi.

Kamar

Dengan harga Rp. 700.000,++ tentu saja kami amat sangat puas dengan kamar yang luas ini. Kamarnya benar-benar luas dengan pemandangan kota. Tidak hanya itu saja, kamar kami dilengkapi dengan bathup sehingga anak saya akan senang berenang dengan air hangat disini.

Tempat tidur king yang kami dapatkan, tidak terasa sempit karena kami dapat meminta fasilitas baby crib untuk anak kami. Bagusnya bentuk baby crib ini adalah salah satu bagiannya dapat diturunkan sehingga tersambung dengan tempat tidur kami. Jadi tidak ada acara bangun dan menunduk untuk meletakkan babyi kedalam tempat tidurnya.

Fasilitas

- Kolam Renang
Hanya ada area kolam renang indoor di hotel ini. Didalam area kolam renang terdapat kolam renang dewasa dan juga kolam renang anak-anak. Anak saya baru pertama kali berenang di kolam renang sungguhan. Biasanya kami hanya membawa dia ke kolam baby spa. Tentu saja, dinginnya air membuat dia sedikit tidak nyaman.

Kolam renang dewasanya yang berbentuk kotak dan panjang, nyaman digunakan oleh suami saya untuk berenang. Intinya kolam renang ini nyaman karena tidak terkena sengatan matahari langsung sehingga tetap ok digunakan berenang pada siang hari.
Restoran

Meskipun menginap dua hari dihotel ini, untuk makan siang dan makan malam kami lebih memilih untuk memesan makanan dari luar. Untuk restorannya kami hanya mencoba menu saat sarapan saja. Khas makanan restoran bintang 4, ada banyak menu yang ditawarkan. Namun untuk rasa, tidak ada yang sungguh berbeda dari menu hotel bintang 4 pada umumnya.

Overall, kami senang untuk menginap dihotel ini dan sangat mempertimbangkan hotel ini untuk staycation berikutnya. Bhay!



Jumat, 15 Juli 2016

Malino Highland, Liburan ke Puncak di Sulawesi Selatan

Rasanya sudah lupa kapan terakhir kali saya ke Malino. Malino ini adalah salah satu kawasan puncak di Sulawesi Selatan. Waktu tempuh kurang lebih 2 jam dari kota Makassar, tergantung dengan kondisi jalan. Malino ini masuk dalam kabupaten Gowa yang berdampingan langsung dengan Makassar, meskipun Malino adalah tujuan wisata dari saya kecil dan sebelum saya lahir, namun fasilitas penunjang wisata terutama fasilitas jalan sering kali rusak dan berlubang. 

Dalam liburan mudik kali ini saya dan suami berencana pacaran dulu berdua kedaerah ini. Kami memilih untuk mengunjungi salah satu objek wisata baru yaitu "Malino Highland". Selain itu kami juga mau menunjungi aliran sungai dari bendungan bili-bili. Intinya penasaran dengan hasil jepretan anak-anak instagram tentang kampung halaman kami ini.

Kami berangkat lebih pagi agar tidak perlu bertemu dengan kemacetan kota Makassar. Selama perjalanan semua terasa nostalgic. Untung saja sekarang gps dan google maps sudah sangat canggih yah teman-teman. Jadi cukup mengandalkan aplikasi, kami pun tiba dagh di Malino Highland. Ini sebenarnya adalah kebun teh salah satu perusahaan perkebunan, karena pemandangan indahnya maka dibuka juga untuk wisata bahkan juga disewakan untuk foto prewedding loh. Untuk foto prewedding harga yang ditawarkan cukup fantastis sih berkisar jutaan rupiah.

Berbeda dengan pulau Jawa, wisata puncak disini masih legal semua. Retribusinya dibayarkan hanya dipintu masuk saja. Tarif untuk orang dewasa adalah Rp.50.000/orang dan untuk anak adalah Rp.25.000/orang. Didalam kebun teh kita bisa duduk santai disalah satu bangunan yang menghadap ke kebun teh. Gedung ini adalah satu-satunya yang memiliki cafe dan menjual minuman dan makanan. Oleh karena itu juga, harga minuman dan cemilannya sih benar-benar tidak manusiawi yah. Harganya sekelas lagi nongkrong di coffe shop mall cuy. Udah harganya mahal kan yah, ngak bisa buat nongkrong pula. Minuman datang dengan asap yang mengepul, didiemin bentar lah langsung sejuk. Suhu Malino Highland memang masih cukup dingin meskipun siang hari. 

Tidak berlama-lama kami mulai berjalan-jalan disekeliling kebun teh. Lokasinya memang ok sih untuk jadi tempat prewedding andai saja harganya lebih manusiawi. Maklum yah pulang kampung kali ini penuh dengan project prewedding foto, jadilah setiap ada tempat bagus pasti kepikirannya lagi fotoin client *wink. Setelah itu kami mengelilingi kawasan Malino Highland lainnya. Dipertigaan jalan kami sempat mampir dua kali. 


Tempat pertama yang kami singgahi adalah air terjun. Perjalanannya lumayan landai dan kemudian menurun, saya pikir air terjun apa yang akan saya temui. Mungkin akan bikin mupeng yah untuk berenang. Eh pas nyampe tau-taunya rasa-rasa air terjun buatan dihalaman belakang rumah hahahaha...yah ambil hikmahnya jadi tracking ama suami.

Tempat kedua yang kami singgahi adalah perkebunan bunga. Ada banyak bunga warna warni yang ditanam disini. Malino memang dari dulu terkenal dengan bunga. Banyak pecinta bunga yang datang jauh-jauh ke Malino untuk menambah koleksi tanaman/ bunga dirumah mereka. Kalau saya sih masuk kesini untuk numpang foto saja :D. 


Puas berkeliling di Malino Highland kami beranjak pulang kembali ke Makassar. Diperjalanan kami berencana untuk mencari spot foto yang ala-ala bendungan gitu hihihi. Karena ini belum musim hujan, semoga debit airnya cukup banyak yah di aliran sungai. Kalau aliran air kurang, maka pemandangan bendungan kecil pun pasti sulit untuk didapatkan. Dan yess!!! Alhamdulillah rejeki banget nih, spot foto anak-anak Instagram ketemu juga tidak jauh dari pintu air bendungan Bili-bili. Lagi dan lagi kepikiran andai ada client yang mau berfoto prewedding dilokasi ini pasti hasilnya bisa dramatis. Belum lagi harganya gratis donk hehehehehe.


Seneng rasanya pulang kampung dan punya kesempatan mengunjungi tempat-tempat baru yang biasanya hanya bisa dinikmati dari postingan foto orang di Instagram. Semoga rencana trip Sulawesi Selatan bisa tercapai dagh nanti-nanti, biar jalannya jauhan tadaaaa.

 

Copyright © Makan sambil Jalan *wink. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver