Sabtu, 02 Mei 2015

Phuket Trip 4th day

Patong Beach
Tidak terasa hari ini adalah hari terakhir kami karena setelah makan siang kami harus melanjutkan perjalanan ke Singapore untuk liburan season 2 disana *wink. Pagi-pagi kami sudah bangun, tanpa babibu kami segera menuju ke pantai Patong. Tidak ada yang begitu special dengan pantai ini, persis seperti Kuta namun versi lebih bersih dan tenang saja. Tidak terlalu banyak wisatawan yang berjemur disini saat pagi hari. Sebenarnya waktu yang paling tepat untuk bersantai di Patong adalah sore hari saat ombak sedang beriak sambil menunggu matahari terbenam. Selain itu, disaat sore hari juga lebih banyak wisatawan yang main jetsky, paraseling, banana boat dan sebagainya, sehingga keceriaan lebih terasa.


Namun tidak mengapa, kepantai pagi hari asalkan dengan suami semuanya tetap menyenangkan karena penuh dengan kebodohan yang kami berdua lakukan. Setelah beberapa lama kami bermain air dan berfoto-foto underwater akhirnya kami pun menyudahinya dengan membeli ice cream ovaltine disalah satu mini market saat perjalanan pulang. Tidak mengherankanlah jika setiap liburan bersama suami, berat badan akan naik drastis. He is princess of sweet kastil, semua desert, jajanan terutama yang manis-manis harus dicobanya.
Selain ice cream tadi sebenarnya dia punya misi khusus untuk menemukan pad thai dan mango sticky rice yang enak tapi murah di Phuket. Sejak kemarin kami selalu menghabiskan uang berkisar 500 – 700 Bath sekali makan hanya untuk dua menu saja. Kata dia,”di Bangkok itu banyak yang murah, seharusnya disini juga ada”. Untung saja karena cita-cita yang tinggi akhirnya kami menemukan tempat makan enak dengan harga yang sangat miring. Kami tetap membayar 590 Bath sih tapi kali ini setelah memesan crab curry, pad thai, mango sticky rice, thai beer, ovaltine ice, mango juice dan thai salad yang rasanya benar-benar menyegarkan. Kalau kamu membaca cerita saya dihari pertama tentu saja ini adalah the best price yang kami dapatkan selama di Phuket. Segera datang dan kunjunig restoran “NO.6” yah itu adalah nama restorannya bukan alamat restorannya. Kamu bisa menemukan restoran ini disekitar jalan menuju Bangla.
Perut kenyang hati pun riang, kami akhirnya harus berangkat lebih cepat ke bandara mengingat kami menggunakan mini bus yang harus menjemput beberapa penumpang lainnya satu persatu sebelum kami benar-benar ke bandara.

*jika video tidak dapat ditampilkan silahkan klik link dibawah:
https://youtu.be/NjBCcPt8BWo

Sampai jumpa Thailand *smooch smooch smooch

Jumat, 01 Mei 2015

Phuket Trip 3rd Day

Selamat pagi, pagi ini travel akan menjemput kami pukul 09.00, jadi kali ini kami bisa lebih menikmati tidur. Hari ni kami mengambil paket untuk tour mengelilingi beberapa tourist attraction di kota Phuket seperti Elephant Tracking, Big Budha, Taka View dan beberapa toko oleh-oleh. Harga untuk tour setengah hari ini adalah 750 Bath/ orang. Sebenarnya ad acara yang lebih murah untuk berpelesiran di Patong dan Phuket yaitu dengan menyewa motor seharga 250 Bath (Exc: bensin). Dengan menyewa motor ini kamu bisa pergi kebanyak tempat yang kamu inginkan. Sayangnya struktur jalan yang hampir semuanya perbukitan membuat suami saya tidak nyaman untuk mengendarai motor dengan saya terlebih lagi motor bukan kendaraan dia sehari-harinya. Segera setelah menjemput seluruh rombongan maka jadilah kami berdelapan berserta supir dan tour guide segera melanjutkan perjalanan.

Elephant Tracking

Nampaknya ada 2 tempat elephant tracking yang berbeda. Elephant tracking yang satunya nampak lebih seru karena kita diajak berkeliling hutan serta melewati sungai. Namun harga yang ditawarkan cukup mahal sehigga keputusan bijak untuk menikmati elephant tracking yang 30 menit saja. Jangan berpikir bahwa dengan 30 menit kita akan berkeliling cukup jauh dengan gajah. Meskipun gajah ini badannya gede, namun jalannya minta ampun lambat nian. Sehingga treak yang kami lalui dapat dilihat sepanjang mata memandang saja. Disini juga kamu bisa memberi makan gajah seharga 100 Bath/porsi yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Setiap satu gajah yang ada di sini pasti hanya memiliki satu tuan. Bisa dibilang gajah disini sebenarnya bukan punya pengelola tapi beberapa pemilik gajah dikumpulkan dan dinaungi oleh usaha pariwisata ini. Ini sih analisa saya saja setelah mengetahui bahwa bapak si penunggan gajah ini umurnya 3 tahun lebih tua dari gajahnya. Dulu mereka berdua bekerja mengangkat kayu dari hutan dan sekarang gajah ini jadi karyawan deh hehhehehe.



Big Budha

Selanjutnya kami menuju ke Big Budha, lokasinya tentu saja dibagian paling tinggi bukit ini. Tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk memasukin lokasi Big Budha. Karena Big Budha masih dalam proses pembangunan maka ada banyak cara untuk menyalurkan amal kamu disini. Mulai dari menukarkan uang kamu dengan uang pecahan 1 dan 5 Bath coin untuk dimasukkan kedalam mangkuk-mangkuk tembaga yang sudah tersedia di depan masing-masing patung Budha yang ada. Selain itu juga banyak wisatawan yang berbaris untuk mendapatkan berkat air suci yang yang diberikan oleh bikhu yang sedang bertugas saat itu.
Lanjut keplataran Big Budha dibagian atas, kamu bisa memberi charity dan mendapatkan batu marmer yang bisa kamu tuliskan pesan-pesan tertentu. Setiap batu marmer dari hasil kegiatan ini akan dipasangkan pada tembok-tembok kawasan Big Budha untuk menunjukkan bahwa proses pembangunan ini benar-benar dari sumbangan ummat dan wisatawan yang berkunjung disini. Namun yang paling menarik perhatian saya adalah lonceng-lonceng yang dipasang mengeliling tembok-tembok ini. Jika di Korea, Paris, Jerman dan beberapa negera lainnya yang jembatannya penuh dengan gembok cinta, maka disini ada lonceng yang penuh dengan pesan-pesan cinta baik itu pasangan, kerabat yang tidak ikut berlibur maupun kerabat yang sudah tidak lagi bersama di dunia ini. Ah jadi mengharukan tapi saya suka dengan konsep yang satu ini karena terbilang baru bagi saya :D.

Wat Chalong

Sekarang waktunya turun gunung dan mengunjungi Wat Chalong. Ini merupakan vihara yang sangat terkenal di Phuket. Salah satunya karena ada gigi Budha yang disimpan pada salah satu bagian gedung ini. Kamu bisa melihatnya namun tidak sesuai ekpektasi dikarena gigi Budha yang besarnya kurang dari 1 cm berjarak sekitar 1 meter lebih dari saya. Belum lagi batu-batu mulai yang mengelilinginya dan uang-uang yang pengunjung masukkan kedalam ruang kaca ini entah buat apa.
Karena kawasan ini memiliki beberapa gedung maka mari kita beranjank ke gedung satunya. Disalah satu gedung ini ada sebuah patung Budha dimana orang-orang yang datang akan menempelkan lembaran emas kepatung tergantung harapan mereka masing-masing. Jika menempelkan dikepala, punggung, tangan dan kaki Budha masing-masing memiliki harapan yang berbeda. Saya kurang memperhatikan penjelasan tour guide kali ini jadi maaf yah infonya sampai disitu saja hehehe.
Dikarenakan dalam gedung ini banyak orang yang membawa bunga lotus, lilin dan cerita tentang Budha Emas tadi maka kami berdua memutuskan untuk tidak ikut masuk. Nampaknya banyak orang yang ingin beribadah, ada baiknya sebagai turis saya cukup lihat dari luar saja. Disebelah gedung ini ada rumah adat yang nampaknya sepi da nada beberapa orang yang masuk kedalam sana. Namun saat saya masuk eh justru orang-orang yang masuk kesini 100% untuk ibadah hahahaah. Niatnya apa jadinya apa, kami berdua pun menyempatkan mengambil foto ruangan dan segera kabur setelah dilihatin oleh orang-orang yang ada didalam sana.


Satu hal yang paling seru adalah Budha yang membawa rejeki, lucunya adalah setiap orang yang berdoa kepada Budha ini akan membeli petasan yang nantinya akan dibakar didalam ruangan khusus. Seketika suara riuh dan gaduh mewarnai perjalanan wisata saja :D.

Last but not least sama halnya seperti abang becak di Jogja yang dengan rajin menawarkan kepada kita untuk diantar membeli oleh, maka tour saya kali ini pun demikian. Saya dibawa ke salah satu pabrik madu dan kami pun dengan sendirinya membeli royal jelly, madu, ice cream madu, cokelat madu, keripik madu dan madu-madu lainnya. Kemudian kami dibawah ke toko yang sebagai besar dagangan mereka adalah chestnut dan seperti biasanya suami saya yang cinta cemilan dengan bahagianya memilih ini itu ini itu untuk dibawa pulang.

Setelah semua acara ini seharusnya kami sudah harus kembali ke penginapan namun travel guide yang mengetahui kalau kami sedang kelaparan bersedia mengantarkan kami ke salah satu rumah makan yang berada persis dengan Chalong Bay. Makan siang dengan pemandangan laut boleh juga untuk mengisi liburan romantis saya kali ini hahaha.


Setelah makan siang akhirnya kami pun diantarkan kembali ke penginapan masing-masing dan jalan-jalan ini pun berakhir pada pukul 17.00 sore hari.

Phuket Simon Cabaret

Ada baiknya saya membeli tiket simon cabaret melalui travel pinggir jalan, selain harganya sama saja 800 Bath untuk VIP Area, saya pun mendapatkan fasilitas antar jemput oleh mobil travel. Jadi tidak perlu terlalu mikir sih bagaimana cara kemana-mana selama liburan ini. Pukul 19.00 mobil travel sudah menjemput kami dan segera mengantarkan kami ke lokasi. Lokasinya hanya berjarak kurang lebih 2 km dari tempat kami menginap. Pertujukkan akan dimulai pada pukul 20.30, tentu saja kami masih memiliki waktu yang sangat banyak. Tidak lama berselang tiba-tiba serombongan womangay keluar dan berbaris dipinggir parkiran. Ternyata ini adalah saatnya penonton sebelum kami untuk berfoto bersama dengan sang artis dan mereka tidak segan-segan untuk meminta tip setelah berfoto.
Sembari yang tadi sibuk berfoto-foto saya sedang sibuk antri untuk masuk ruang pertunjukkan. Sudah ada nomer kursinya jadi tidak perlu khawatir untuk rebutan kursi didalam. Ada tanda untuk tidak membawa makanan dan minuman kedalam auditorium tapi tidak ada pengawasan ketat tentang ini jadi cemilan cepuluh didalam tas saya sekarang tetap aman *wink.

Seluruh tempat duduk penuh bahkan penyelenggara menyiapkan kursi darurat ditangga untuk beberapa pengunjung. Dimasing-masing tempat duduk sudah ada air mineral masing-masing yang dapat dinikmati selama acara berlangsung. Dan thadaaaaaa acarapun dimulai, perempuang cantik ini muncul satu persatu bernyanyi, menari dan sesekali turun untuk menggoda para penonton dengan ciuman lipstick tebal ala mereka. Semuanya begitunya menghibur dan cantik-cantik. Tidak terasa waktu 1.5jam pun berakhir dan kami harus keluar dari ruangan.

Hal yang sebelumnya saya ceritanya terjadi juga kepada saya, entah mengapa saya tidak bisa menemukan si cantik yang sudah saya incar sebelumnya. Muka mereka yang penuh dengan dandan atas panggung tentu saja tidak seflawless penampilannya saat bertatapan langsung. Sebenarnya kami hanya ini ingin berfoto dengan satu orang saja namun karena lahan, salah satu artisnya ikutan nebeng foto dan menyuruh kami membayar kepada mereka berdua. Tidak perlu terlalu sengit karena dengan berpura-pura bodoh mereka pun sudah lupa dengan kami berdua dan kembali sibuk untuk membujuk penonton lainnya untuk berfoto. Tidak perlu banyak-banyak 20 Bath dan 50Bath sudah cukup, jadi sediakan recehanmu sebelum kamu siap berfoto *wink. 

to be continue
Phuket Trip 4th Day
 

Copyright © Makan sambil Jalan *wink. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver