Sabtu, 24 April 2010

Pulau Seribu

Kepulauan Seribu

Betapa beruntungnya saya mempunyai teman-teman seperti mereka. Kita tidak pernah melewatkan waktu untuk berliburan saat waktu lenggang telah datang. Bulan April 2010, kami semua sepakat untuk berwisata pantai. Tujuan kami kali ini adalah Pulau Seribu. Untuk mencapai pulau seribu ini, dibutuhkan perjalanan laut selama 4 jam dari dermaga Muara Angke. Sesaat setelah matahari terbit dari pinggir dermaga, saya dan teman-teman telah siap di dermaga Muara Angke. Kami menggunakan kapal kayu dengan kapasitas 200 orang untuk berangkat menuju Pulau Seribu. Kapal ini setiap harinya berangkat pada pagi dan sore hari . Untuk fasilitas ini, saya cukup membayar sebesar Rp.50.000 untuk sekali jalan. Sekedar informasi, waktu berlayar pada saat cuaca normal adalah pada pagi hari, karena angin dan ombak belum terlalu kencang sehingga mabuk laut pun bisa dikurangi.
Suasana Muara Angke di Pagi Hari

Suasana di Lantai Bawar Kapal
Suasana di Lantai Atas Kapal
Kapal Antar Pulau

Sesampainya di pulau seribu, kami segera menuju salah satu rumah penduduk untuk menaruh barang sekaligus makan siang. Semua ini sudah di atur oleh travel agent yang kami sewa. Terdapat banyak pulau-pulau kecil yang bisa kita pilih untuk ditinggali di pulau seribu ini. Pada umumnya wisatawan memilih pulau Tidung dan Pulau Bidadari untuk berlabuh karena fasilitas pendukung seperti seperti hotel, penyewaan sepeda dan wahana banana boat memang paling banyak terdapat di kedua pulau tersebut. Namun, kali ini kami memilih pulau lain yaitu Pulau Harapan untuk menetap selama berada di kawasan Kepulauan Seribu.

Setelah makan siang, tentu saja ini waktunya untuk segera menjelajah pulau-pulau kecil di Kepulauan Seribu. Untuk menjelajahi pulau-pulau kecil di Kepulauan Seribu, kami menggunakan kapal kayu yang mempunyai ukuran lebih kecil dengan kapasitas penumpang sekitar 10-15 orang. Sewa satu kapal untuk setengah hari ini adalah sebesar Rp.300.000.
Pemandangan Diluar Dermaga Pulau Harapan
Penginapan di Pulau Harapan

Tujuan pertama kami adalah snorkeling untuk melihat keindahan bawah laut Kepulauan Seribu. Biaya yang harus dikeluarkan untuk sewa alat snorkeling ini adalah sebesar Rp.50.000 untuk goggle dan sepasang kaki katak. Pertama-tama kami diajak snorkeling di salah satu pulau yang memiliki dermaga panjang ke arah laut. Selain snorkeling di pinggir dermaga, kita juga bisa melakukan atraksi lompat dari dermaga untuk masuk ke dalam air. Berhati-hatilah kalau tidak bisa berenang karena arus disekitar dermaga ini termasuk cukup kuat.
Melompat dari Pinggir Dermaga
Pulau Pasir Putih

Kami tidak menghabiskan banyak waktu di sini, setelah itu kami segera naik kapal lagi menuju tengah laut untuk snorkeling. Namanya saja yang tengah laut namun pada kenyataannya kami sekarang sedang berlari-lari di tengah lautan dalam arti yang sebenarnya. Di tengah laut ini terdapat pulau pasir putih yang membentang cukup luas untuk berjalan dan bermain-main di atasnya. Hati-hati dengan kaki, karena terdapat bulu babi yang bisa melukai kaki kalau sampai tertusuk durinya. Tapi setelah saya pikir-pikir, seharusnya saya memperingatkan bulu babi untuk berhati-hati dengan kami karena pada kenyataannya setelah sampai di sana kami sempat berburu bulu babi untuk dibelah dan dimakan telurnya. Rasanya yah rasa laut *wink.
Gunung Pasir di Tengah Laut
Snorkling di Tengah Laut

Tidak hanya pasir putih yang sangat bersih yang memanjakan mata dan kaki kami disini, snorkeling di sekitar pulau pasir putih ini juga sangat menyenangkan. Terdapat banyak karang-karang yang indah dan besar sehingga kita bisa duduk maupun berdiri diatasnya. Tapi sekali lagi, berhati-hatilah dengan bulu babi yang banyak terdapat diantara karang yang memukau mata ini.
Capek berenang ditengah laut, kegiatan kami berikutnya di Kepulauan Seribu ini adalah berkeliling pulau-pulau pribadi. Kalau di dalam kompleks bisa berderetan rumah yang dimiliki oleh seseorang, maka deretan pulau di Kepulauan Seribu ini pun nampak seperti deretan rumah. Saya sampai heran saat bertanya kepada tour guide kami tentang nama-nama pulau disana. Bahkan ada deretan pulau yang setiap pulaunya dimiliki oleh dinansti Soeharto. Kesempatan kali ini, kami hanya berlabuh di pulau Soeharto. Untuk masuk kedalam pulau ini, kita harus memberikan rokok beberapa bungkus kepada penjaga pulau. Yang bisa kita nikmati di pulau ini adalah peninggalan villa yang besar ditengah-tengah pulau, landasan helikopter, dermaga di pulau Soeharto yang masih menyisakan tempat duduk besi dengan pemandangan langsung kelautan. Membayangkan masa kejayaan mantan Presiden Soeharto jaman dulu saat beliau duduk disini pasti menyenangkan.
 
Dermaga Pulau Soerharto

Kursi Kejayaan Presiden Soerhato

Pulau berikutnya yang kami kunjungi adalah Pulau Putri, sayangnya untuk sekedar berleha-leha dipulau ini pun kita harus membayar biaya masuk. Tapi tenang saja, rokok nampaknya punya peranan penting di Kepulauan ini. Dengan memberikan rokok kepada penjaga pulau, saya dan teman-teman sempat masuk kedalam mini Sea World di Pulau Putri.

Mini Seaworld
Salah Satu Hewan Asli Pulau
Taman Bermain Pulau Putri

Barbeque Time

Dengan berakhirnya matahari menyinari bumi pada hari ini, maka berakhir pula perjalanan saya dan teman-teman berkeliling kepulauan seribu. Saatnya pulang dan menikmati seafood barbeque yang sudah disiapkan di pulau harapan. Untuk biaya secara keseluruhan jika ikut sekitar Rp.350.000/orang diluar sewa alat snorkeling. Selamat menikmati liburan di Kepulauan Seribu, rasanya nagih euy *wink.

  1. Retribusi Kapal Muara Angke-Pulau Seribu : Rp.50.000/orang/ trip
  2. Sewa rumah : Rp.350.000/ house/sabtu-minggu
  3. Makanan: Rp.6.000 – 20.000/sekali makan
  4. Barbeque: Rp.100.000
  5. Sewa Alat Snorkeling: Rp.30.000 – 50.000/pasang
  6. Sewa Kapal antar Pulau: Rp.300.000 – 500.000/hari

Check this URL for English Version:
http://foodnfeet.blogspot.com/2010/12/thousand-island.html
http://foodnfeet.blogspot.com/2010/12/how-to-get-1000-islands-trip-in-low.html

Cerita oleh Tenri Ake
Foto oleh Cita Nursyadzaly
Edited oleh Cita Nursyadzaly



0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Makan sambil Jalan *wink. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver