Setelah deadlineproject berkepanjangan yang mengharuskan saya menginap di kantor
(curhatan penulis), saya butuh berteriak dan tertawa sepuasnya untuk menghilangkan
semua penat ini. Maka, mengunjungi taman hiburan merupakan pilihan yang sangat
tepat. Kali ini saya menyempatkan diri untuk mengambil cuti kerja dan berlibur
pada hari Senin ke kota Bandung. Di kota
ini terdapat taman hiburan indoor
baru yaitu “Trans Studio Bandung”.
Bagi yang sudah pernah mengunjungi Trans Studio Makassar, tentu sudah tahu
bagaimana konsep taman hiburan Trans Studio Bandung. Konsep taman hiburan ini
tidak jauh beda, tapi untuk wahana dan permainannya nampak lebih bervariatif daripada
yang ada di Makassar.
Trans Studio Bandung
berlokasi di dalam Bandung Super Mall, Jl. Gatot Subroto. Jika memasuki kota Bandung
dari Jl. Juanda, kamu dapat mengarah ke Daerah Dago hingga simpang lima di
daerah Kota Tua Bandung. Dari situ, sudah terdapat penunjuk jalan yang dapat membantu
kamu menuju ke Trans Studio Bandung. Ketika memasuki Bandung Super Mall, dari
halaman Mall sudah nampak jalur Roller Coaster yang tinggi dan berliku-liku,
tentu saja ini pertanda baik bahwa permainan di dalam sana tentu akan seru.
Tapi sebelum menikmati pengalaman menarik di dalam taman hiburan ini, tentunya saya
harus membeli tiket. Bagi yang belum mempunyai kartu Trans Studio, berarti
harus membeli kartu terlebih dahulu kemudian mengisi saldo dalam kartu tersebut.
Deposit ini berfungsi untuk membayar tiket, makanan, minuman dan souvenir di dalam Trans Studio. Jika
sudah pernah mempunyai kartu Trans Studio sebelumnya, maka cukup menambahkan
deposit maksimal 2 tiket untuk satu kartu. Siapkan
dana tunai kalian yah, karena selain pengguna kartu Bank Mega, maka untuk
transaksi dengan kartu kredit ada pembelian minimal sebesar Rp.600.000,00.
Setelah kelar dengan
urusan bayar membayar sekarang giliran menceritakan pengalaman saya bermain di
ketiga zona bermain dalam Trans Studio Bandung yaitu Trans Studio Central, MagicCorner
dan Lost City. Sejak pertama
memasuki Trans Studio Bandung, saya tentu saja langsung memasuki zona Studio
Central. Meskipun Roller Coaster tepat berada disebelah kiri pintu masuk, tapi
kayaknya kurang cihuy jika mencoba the king of this theme park terlebih
dahulu. Jadi saya memutuskan untuk mencobanya nanti saja.
Permainan pertama
yang saya coba adalah Vertigo. Permainan
ini seperti kicir-kicir di Dufan, namun sekarang diputar-putarnya dalam
ruangan. Hal yang bikin stress adalah perasaan seolah-olah akan terlempar ke
langit-langit gedung atau bahkan mencium tanah air. Entah sudah tua, sudah lama
tidak ke taman hiburan, atau karena sensasi dalam ruangannya yang membuat
tangan saya keringatan juga pada akhirnya.
Efek gayanya yang seru lalal
Efek mukanya saja yang seru hahaha
Permainan berikutnya
yang saya coba adalah Giant Swing.
Permainan ini hampir sama dengan Vertigo dimana kita juga diayun tinggi hingga
ke langit-langit gedung. Rasanya saya siap untuk menghantam dinding yang berada
di Trans Studio ini. Permainan lainnya Transcar
Racing, yaitu permainan miniatur arena balapan dengan miniatur mobil
balapan juga tentunya. Yang asik dari wahana ini karena kita bisa mengatur
kecepatan dan arah setir kendaraan kita sendiri untuk balapan dengan mobil di
jalur lainnya. Permainan ini cocok untuk menurunkan sedikit ketegangan.
Si Bolang versi Jakarta identik dengan "awas lobang"
Kami Si Bolang dari Makassar
Jika ketegangan
belum selesai maka bisa mengunjungi wahana Si
Bolang Adventure. Wahana ini seperti rumah boneka di Dufan, namun lebih khas
karena semua boneka yang ada disini menampilkan bolang dari berbagai daerah di
Indonesia. Yang menarik perhatian saya adalah boneka Bolang Jakarta yang memegang
papan bertuliskan “awas lubang”, ohhh poor Jakarta.
Keluar dari wahana
ini, saya langsung penasaran dengan wahana yang berada di sebelahnya yaitu Trans Studio Science Center. Sayang
sungguh sayang, museum ilmu pengetahuan secanggih ini malah milik pihak swasta
bukannya pihak pemerintah sehingga hanya orang-orang mampu saja yang bisa
menikmatinya *poor Indonesia. Di dalam museum ini, terdapat berbagai alat
peraga ilmu fisika, matematika dan kimia. Setiap alat peraga menjelaskan teori
ilmu pengetahuan dan fakta-fakta dibalik berbagai kejadian alam. Kalau
beruntung, ada pertunjukan percobaan langsung yang diperagakan oleh Professor I
Know dan Assistennya Miss May. Percobaan langsung ini dibawakan secara menarik
dan interaktif.
Tidur diatas paku
Simulasi muka saya saat umur 40 tahun
My Evolution *wink
Laboraturium
Finally adegan di film bisa jadi nyata lol
Permainan menarik
lainnya di zona Studio Central adalah Marvel
Superheroes 4D. Terdapat layar super besar yang menayangkan film tentang
aksi Superhero Marvel seperti Spiderman, Captain America, Iron Man, dll melawan
si penjahat Dr.Doom yang ingin menghancurkan kota London. Kursi yang berguncang
mengikuti adegan dalam film menambah keseruan menonton. Tapi sayang sungguh
sayang karena kesan 4D tidak saya rasakan sepenuhnya disini. Hanya guncangan
kursi saja tanpa ada asap atau cipratan air yang seharusnya bisa saya rasakan
dibeberapa adegan. Karena film ini adalah film action, maka banyak adegan berantem yang dipastikan bikin ngilu.
Tapi sayang, entah kenapa layarnya seakan buram dan kurang terang sehingga mata
jadi agak siwer ketika menonton.
Demi afdolnya
mengunjungi zona Studio Central ini maka beranjaklah saya menuju wahana Yamaha Racing Coaster. Tidak usah
khawatir tidak usah bimbang, mungkin nanti kalau sponsornya sudah berganti ke
Kawasaki, nama wahana ini akan berubah menjadi Kawazaki Racing Coaster *wink. Roller Coaster di Trans Studio ini
tidak kalah menarik dan membuat jantung seakan-akan mau copot juga karena ada manuver
mundur yang saya rasakan saat menaiki roller coaster ini. Tips: coba Roller Coaster
ini pada sore dan malam hari untuk kesan yang berbeda :D.
Marvel Superhero 4D
Motor Roller Coaster
Setelah puas
menikmati zona Studio Central, maka zona berikutnya yang saya kunjungi adalah Magic Corner. Tidak sebanyak permainan
di zona sebelumnya, dari 6 wahana yaitu Dunia Lain The Ride, Negeri Raksasa,
Special Effects Action, Dragon Riders, Pulau Liliput dan Blackheart Pirate
Ship, saya hanya menikmati 3 wahana saja.
Wahana pertama yaitu
Dunia Lain The Ride. Untuk memasuki
wahana ini saya benar-benar dipaksa untuk masuk. Belum apa-apa, ruang tunggu untuk
memasuki wahana ini saja sudah seram bukan kepayang. Backdrop dan suasana yang
saya temui selama berada didalam sana benar-benar membuat saya berimajinasi
sendiri. Belum lagi efek-efek yang segaja dibuat untuk menakut-nakuti
pengunjung. Namun semoga kamu tidak mendapatkan additional effect yaitu dikerjain sama penjaga keamanan sana. Saya
tidak perlu menceritakannya seperti apa, tapi itu benar-benar berhasil membuat
kami stress berteriak. Kata penjaganya, ”Habis
bosan mbak jaga doank!.”
Tidak berlama-lama
berada di wahana dunia lain, karena memang tidak perlu berlama-lama dan tidak
usah lama-lama *dendam penulis :p. Wahana berikutnya yang saya coba adalah Special Effects Action. Dalam wahana
ini, saya bisa menyaksikan pertunjukan live
beberapa aksi special effect yang
biasa digunakan dalam film. Namun sayang sungguh sayang dari masuk hingga
selesai, saya menghabiskan waktu sekitar 45 menit untuk penampilan yang hanya
sekitar 10 menit, selebihnya aksi MC yang seperti kebanyakan berbicara. Wahana
lainnya yang saya coba dalam zona Magic Corner adalah Negeri Raksasa. Permainan ini seperti Hysteria di dufan atau Dragon
Tower di Trans Studio Makassar. Saya duduk di kursi yang berderet, lalu
diangkat sangat tinggi kemudian seketika saja tanpa saya sadari, saya dihempaskan
turun sehingga badan terasa melayang selama sepersekian detik.
Dan tibalah saatnya
saya mencoba wahana di zona Lost City. Dalam
zona ini, ada 4 wahana yaitu Amphitheater, Skypirates, Jelajah dan Kong Climb.
Sangat disayangkan saya hanya mencoba satu wahana saja disini yaitu Sky Pirates. Di wahana ini saya dapat
berkeliling menggunakan perahu yang tergantung langit-langit gedung. Perahu ini akan bergerak mengelilingi seluruh area Trans
Studio Bandung, sehingga semua pemandangan dapat saya lihat dari atas. Wahana
lain yang bisa saya ceritakan juga adalah wahana Jelajah. Wahana ini sama saja dengan Jelajah di Trans Studio
Makassar, sehingga saya tidak terlalu berminat untuk mencobanya. Hal yang
berbeda hanya dari bentuk perahunya yang lebih besar sehingga penumpang dapat
duduk dua berdampingan juga. Di wahana ini, kamu akan menaiki perahu kecil yang
mengelilingi jalur yang sudah ditentukan dengan bantuan dorongan air. Jalur
yang ditempuh berkelok-kelok dan bermuara pada satu titik puncak. Pada saat
mencapat puncak, perahu yang kamu naiki akan terjun bebas dari ketinggian 13
meter yang dipastikan akan membuat kaki lemas.
Tips:
Bagi
kamu yang ingin menikmati semua permainan, ada baiknya datang lebih pagi
karena ada beberapa pertunjukan drama yang hanya diadakan sekali sehari. Begitu
sampai di lokasi, tanyakan langsung ke kru Trans Studio Bandung langsung
setiap jam berapa saja pertunjukan tersebut akan ditampilkan.
Apabila
masih banyak sisa saldo di kartu Trans kamu pada saat sudah keluar dari
Trans Studio Bandung, maka jangan lupa untuk melakukan refund di loket yang ada di area food court.
Suka
duka datang ke taman hiburan pada saat weekdays
adalah harga lebih murah dan tidak usah mengantri panjang, namun harus
menunggu wahana yang ngetem menunggu penumpang. Wahana hanya akan
dioperasikan jika terdapat lebih dari 4 orang yang ingin mencoba wahana
tersebut.
Blog ini kelanjutan dari diary-diary yang sudah pensiun.
Daripada mengingat banyak hal yang negatif dalam diary lebih baik berbagi cerita dan perjalanan yang menarik.
Banyak perjalanan yang dimulai dengan teman yang menjadi sahabat kemudian dan pacar dan berakhir menjadi suami dari blog ini mulai hingga lalalala selamanya. Sekarang blog ini sudah ramai dengan cerita dengan keluarga kecil kami.
Semoga selalu ada cerita dan perjalanan yang dapat saya bagi. *wink
For English Version check my other blog www.foodnfeed.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar