Selamat pagi, pagi ini travel
akan menjemput kami pukul 09.00, jadi kali ini kami bisa lebih menikmati tidur.
Hari ni kami mengambil paket untuk tour mengelilingi beberapa tourist
attraction di kota Phuket seperti Elephant Tracking, Big Budha, Taka View dan
beberapa toko oleh-oleh. Harga untuk tour setengah hari ini adalah 750 Bath/
orang. Sebenarnya ad acara yang lebih murah untuk berpelesiran di Patong dan
Phuket yaitu dengan menyewa motor seharga 250 Bath (Exc: bensin). Dengan
menyewa motor ini kamu bisa pergi kebanyak tempat yang kamu inginkan. Sayangnya
struktur jalan yang hampir semuanya perbukitan membuat suami saya tidak nyaman
untuk mengendarai motor dengan saya terlebih lagi motor bukan kendaraan dia
sehari-harinya. Segera setelah menjemput seluruh rombongan maka jadilah kami
berdelapan berserta supir dan tour guide segera melanjutkan perjalanan.
Elephant Tracking
Nampaknya ada 2 tempat elephant
tracking yang berbeda. Elephant tracking yang satunya nampak lebih seru karena
kita diajak berkeliling hutan serta melewati sungai. Namun harga yang
ditawarkan cukup mahal sehigga keputusan bijak untuk menikmati elephant
tracking yang 30 menit saja. Jangan berpikir bahwa dengan 30 menit kita akan
berkeliling cukup jauh dengan gajah. Meskipun gajah ini badannya gede, namun
jalannya minta ampun lambat nian. Sehingga treak yang kami lalui dapat dilihat
sepanjang mata memandang saja. Disini juga kamu bisa memberi makan gajah
seharga 100 Bath/porsi yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Setiap satu
gajah yang ada di sini pasti hanya memiliki satu tuan. Bisa dibilang gajah
disini sebenarnya bukan punya pengelola tapi beberapa pemilik gajah dikumpulkan
dan dinaungi oleh usaha pariwisata ini. Ini sih analisa saya saja setelah
mengetahui bahwa bapak si penunggan gajah ini umurnya 3 tahun lebih tua dari gajahnya.
Dulu mereka berdua bekerja mengangkat kayu dari hutan dan sekarang gajah ini
jadi karyawan deh hehhehehe.
Big Budha
Selanjutnya kami menuju ke Big
Budha, lokasinya tentu saja dibagian paling tinggi bukit ini. Tidak ada biaya
yang perlu dikeluarkan untuk memasukin lokasi Big Budha. Karena Big Budha masih
dalam proses pembangunan maka ada banyak cara untuk menyalurkan amal kamu
disini. Mulai dari menukarkan uang kamu dengan uang pecahan 1 dan 5 Bath coin
untuk dimasukkan kedalam mangkuk-mangkuk tembaga yang sudah tersedia di depan
masing-masing patung Budha yang ada. Selain itu juga banyak wisatawan yang
berbaris untuk mendapatkan berkat air suci yang yang diberikan oleh bikhu yang
sedang bertugas saat itu.
Lanjut keplataran Big Budha
dibagian atas, kamu bisa memberi charity dan mendapatkan batu marmer yang bisa
kamu tuliskan pesan-pesan tertentu. Setiap batu marmer dari hasil kegiatan ini
akan dipasangkan pada tembok-tembok kawasan Big Budha untuk menunjukkan bahwa
proses pembangunan ini benar-benar dari sumbangan ummat dan wisatawan yang
berkunjung disini. Namun yang paling menarik perhatian saya adalah
lonceng-lonceng yang dipasang mengeliling tembok-tembok ini. Jika di Korea,
Paris, Jerman dan beberapa negera lainnya yang jembatannya penuh dengan gembok
cinta, maka disini ada lonceng yang penuh dengan pesan-pesan cinta baik itu
pasangan, kerabat yang tidak ikut berlibur maupun kerabat yang sudah tidak lagi
bersama di dunia ini. Ah jadi mengharukan tapi saya suka dengan konsep yang
satu ini karena terbilang baru bagi saya :D.
Wat Chalong
Sekarang waktunya turun gunung
dan mengunjungi Wat Chalong. Ini
merupakan vihara yang sangat terkenal di Phuket. Salah satunya karena ada gigi
Budha yang disimpan pada salah satu bagian gedung ini. Kamu bisa melihatnya
namun tidak sesuai ekpektasi dikarena gigi Budha yang besarnya kurang dari 1 cm
berjarak sekitar 1 meter lebih dari saya. Belum lagi batu-batu mulai yang
mengelilinginya dan uang-uang yang pengunjung masukkan kedalam ruang kaca ini
entah buat apa.
Karena kawasan ini memiliki
beberapa gedung maka mari kita beranjank ke gedung satunya. Disalah satu gedung
ini ada sebuah patung Budha dimana orang-orang yang datang akan menempelkan
lembaran emas kepatung tergantung harapan mereka masing-masing. Jika
menempelkan dikepala, punggung, tangan dan kaki Budha masing-masing memiliki
harapan yang berbeda. Saya kurang memperhatikan penjelasan tour guide kali ini
jadi maaf yah infonya sampai disitu saja hehehe.
Dikarenakan dalam gedung ini
banyak orang yang membawa bunga lotus, lilin dan cerita tentang Budha Emas tadi
maka kami berdua memutuskan untuk tidak ikut masuk. Nampaknya banyak orang yang
ingin beribadah, ada baiknya sebagai turis saya cukup lihat dari luar saja.
Disebelah gedung ini ada rumah adat yang nampaknya sepi da nada beberapa orang
yang masuk kedalam sana. Namun saat saya masuk eh justru orang-orang yang masuk
kesini 100% untuk ibadah hahahaah. Niatnya apa jadinya apa, kami berdua pun
menyempatkan mengambil foto ruangan dan segera kabur setelah dilihatin oleh
orang-orang yang ada didalam sana.
Satu hal yang paling seru adalah Budha yang membawa rejeki, lucunya adalah setiap orang yang berdoa kepada Budha ini akan membeli petasan yang nantinya akan dibakar didalam ruangan khusus. Seketika suara riuh dan gaduh mewarnai perjalanan wisata saja :D.
Last but not least sama halnya
seperti abang becak di Jogja yang dengan rajin menawarkan kepada kita untuk
diantar membeli oleh, maka tour saya kali ini pun demikian. Saya dibawa ke
salah satu pabrik madu dan kami pun dengan sendirinya membeli royal jelly,
madu, ice cream madu, cokelat madu, keripik madu dan madu-madu lainnya.
Kemudian kami dibawah ke toko yang sebagai besar dagangan mereka adalah
chestnut dan seperti biasanya suami saya yang cinta cemilan dengan bahagianya
memilih ini itu ini itu untuk dibawa pulang.
Setelah semua acara ini
seharusnya kami sudah harus kembali ke penginapan namun travel guide yang
mengetahui kalau kami sedang kelaparan bersedia mengantarkan kami ke salah satu
rumah makan yang berada persis dengan Chalong Bay. Makan siang dengan
pemandangan laut boleh juga untuk mengisi liburan romantis saya kali ini
hahaha.
Setelah makan siang akhirnya kami
pun diantarkan kembali ke penginapan masing-masing dan jalan-jalan ini pun
berakhir pada pukul 17.00 sore hari.
Phuket Simon Cabaret
Ada baiknya saya membeli tiket
simon cabaret melalui travel pinggir jalan, selain harganya sama saja 800 Bath
untuk VIP Area, saya pun mendapatkan fasilitas antar jemput oleh mobil travel.
Jadi tidak perlu terlalu mikir sih bagaimana cara kemana-mana selama liburan
ini. Pukul 19.00 mobil travel sudah menjemput kami dan segera mengantarkan kami
ke lokasi. Lokasinya hanya berjarak kurang lebih 2 km dari tempat kami
menginap. Pertujukkan akan dimulai pada pukul 20.30, tentu saja kami masih
memiliki waktu yang sangat banyak. Tidak lama berselang tiba-tiba serombongan
womangay keluar dan berbaris dipinggir parkiran. Ternyata ini adalah saatnya
penonton sebelum kami untuk berfoto bersama dengan sang artis dan mereka tidak
segan-segan untuk meminta tip setelah berfoto.
Sembari yang tadi sibuk
berfoto-foto saya sedang sibuk antri untuk masuk ruang pertunjukkan. Sudah ada
nomer kursinya jadi tidak perlu khawatir untuk rebutan kursi didalam. Ada tanda
untuk tidak membawa makanan dan minuman kedalam auditorium tapi tidak ada
pengawasan ketat tentang ini jadi cemilan cepuluh didalam tas saya sekarang
tetap aman *wink.
Seluruh tempat duduk penuh bahkan
penyelenggara menyiapkan kursi darurat ditangga untuk beberapa pengunjung.
Dimasing-masing tempat duduk sudah ada air mineral masing-masing yang dapat
dinikmati selama acara berlangsung. Dan thadaaaaaa acarapun dimulai, perempuang
cantik ini muncul satu persatu bernyanyi, menari dan sesekali turun untuk
menggoda para penonton dengan ciuman lipstick tebal ala mereka. Semuanya
begitunya menghibur dan cantik-cantik. Tidak terasa waktu 1.5jam pun berakhir
dan kami harus keluar dari ruangan.
0 komentar:
Posting Komentar