Sabtu, 26 Maret 2011

MALAYSIA, Kemana Kita Akan Pergi?

 
Petronas Tower Malaysia

Perjalanan liburan kali ini memang tidak berhenti di Negara jiran Singapura tapi berlanjut hingga ke Malaysia. Kalau di Singapura adalah trip bersama adek tercinta, maka di Malaysia ini saya menghabiskan waktu dengan rekan-rekan seperjuangan. Mengapa saya menyebut mereka seperti itu? Simak saja ceritanya *wink.
Kami ber-empat temen kuliah dulu yang sekarang sudah terpecah kembali ke kota masing-masing kecuali saya sih namun karena untuk mencapai Singapura saya berangkat dari Malaysia, maka jadilah kami berangkat dari kota masing-masing menuju Singapura dengan cara yang berbeda. Kalo Air Asia mau bikin tag-line baru buat bisnisnya nigh bisa terdengar seperti ini “ Air Asia menerbangkan Anda dari mana saja untuk orang tercinta” sedappppp. Yup benar! Dikarenakan promo Air Asia ke KL maka kami bisa memperoleh harga tiket sekitar Rp. 300.000- Rp 520.000/ org for return. Selain tiket yang murah tentu saja penginapan pun harus murah. Jangan berpikir hotel untuk hal itu. Dimalaysia terdapat banyak hostel dengan posisi strategis (dilihat dari jaraknya dengan pusat perbelanjaan dan kereta) :p.
Dengan pertimbangan tersebut maka jadilah kami menginap di hostel yang berlokasi di daerah Bukit Bintang. Nama hostelnya  adalah “Irsia bnb” hostel, lokasinya tepat dibelakang Berjaya Times Square. Untuk keterangan dan review lebih lanjut check aja http://www.hostelbookers.com/hostels/malaysia/kuala-lumpur/58331/..  Satu hal yang perlu saya tekankan dengan hostel ini. Bangunan hostel benar-benar terlihat tidak menarik sama sekali dari luar karena hanya gedung putih dengan satu pintu dan 2 kaca kiri kanannya. Seperti gambar rumah anak TK, tapi suasana didalam hostel tidak akan mengecewakan. Bagi yang bepergian bersama-sama dengan teman biaya penginapan bisa ditekan menjadi Rp. 27.000/ org/ mlm dengan memesan kamar buat ber-6. Tidak usah membawa handuk dan selimut karena sudah termasuk fasilitas plus ac dan wc pribadi. *Tips: Bayarlah penginapan diawal hal ini mencegah  kehabisan duit selama di Malaysia dan pusing sendiri karena tidak ada cukup uang lagi buat membayar biaya seperti ini. Demikianlah tentang akomodasi yang murah di Malaysia, berikutnya adalah “kemana kita akan pergi selama di Malaysia?”.

In Middle of Bukit Bintang
Jika dipikiran kamu adalah berbelanja maka ada dua tempat belanja yang benar-benar saya rekomendasikan selama di Malaysia yaitu Bukit Bintang dan Petaling Market. Bukit bintang ini bukan nama toko maupun mall di Malaysia. Ini adalah nama kawasan pusat perbelanjaan di Malaysia. Terdapat banyak Mall yang berdekat-dekatan sehingga memudahkan kamu buat berbelanja dari satu mall ke mall yang lain. Tidak ada salahnya kalau ke Malaysia dan tetap mengunjungi mall, untuk beberapa merek tertentu tetap bisa menawarkan harga diskon yang ngak rugi buat dibeli seperti Baleno, Giordano, Cotton On dan tentu saja Vinci. Memasuki ke empat gerai merek ini dimana-mana bisa bikin sakit kepala. Bukan cuma sakit kepala karena perang batin antara mata yang tertarik ama A-Z product yang ditawarkan dengan tangan yang berat gila mengeluarkan duitnya *wink. Selain itu sakit kepala berikutnya benar-benar akan terjadi karena suasana gerai yang seperti pasar buat membeli ikan dan sayuran. Harga untuk baju bisa berkisar dibawah Rp. 100.000 sedangkan untuk sepatu bisa gila sekitar Rp. 50.000- Rp. 150.000 ini udah lucuuuuuuuuu (cobaan bagi fetish L). Nah untuk mencapai semua toko ini cukup berjalan kaki dari hostel sudah disapa ramah dengan bangunan mall yang menjulang. 

Suasana Outlet Vinci

Petaling Market, China Town
Berbeda halnya dengan Bukit Bintang, Petaling Market yang berlokasi di daerah China Town ini adalah pasar murah di Malaysia. Tidak ada outlet yang dibuka hanya kios-kios liar para pedangang didalam pasar. Meskipun demikian, memasuki pasar ini membuat segala merek yang terkenal bisa dibeli. Ibarat kata yah pulang dari sini, saya bisa membeli LV, Gucci, Hermes dkk dalam kantong plastic kresek hitam hahahaha (merasa begitu penting). Selain berbagai barang dengan merek bajakan ini, di Petalling Market pun merupakan surganya pencinta parfum. Berbagai aroma dan merek parfum terkenal pun bisa diborong dengan harga RM. 20 atau sekitar Rp. 60.000/botol. Dan tidak hanya itu saja, untuk oleh-oleh seperti baju, magnet, gantungan kunci maupun berbagai cendramata tulisan Malaysia bisa diperoleh dipasar ini. Kuatkan iman kamu untuk menawar berbagai barang. Jika punya pengalaman menawar di Pasar Pagi Jakarta, harga barang disini harus lebih rendah dari Indonesia. Harga baju kaos dengan bahan distro untuk pernak pernik Malaysia bisa diperoleh hingga harga Rp. 15.000/ pcs. Pertanyaannya bagaimana cara mencapai tempat ini?. Untuk mencapai Petaling Market, saya harus ke KL Sentral menggunakan Monorail. Di KL Sentral saya harus membeli tiket komuter untuk mencapai China Town ini. Transportasi dalam kota di Malaysia hampir sama dengan Indonesia. Untuk naik kereta, biasanya mengerluarkan biaya sekitar RM 2 – 3 atau sekitar Rp. 10.000.
Saatnya memborong LV
Habis bergelut dengan belanjaan sisihkan selalu uang terakhir untuk menikmati berbagai tempat wajib didatangi untuk berfoto yaitu Menara kembara Petronas dan Genting. Untuk mencapai Menara Kembara Petronas  ini bisa dengan dua alternatif jalur kereta. Jika kamu lebih dekat dengan monorail maka naiklah monorail kestasiun Kebun Nanas (serasa lagi diJakarta mau naik bus arah Kebon Nanas). Dari stasiun ini cukup mengikuti jalan belok kanan dan lurus saja kearah Petronas. Berjalan mungkin sekitar 500 meter. Jika kamu lebih dekat dengan komuter maka naiklah komuter menuju stasiun KLCC. Keluar dari underground stasiun ini sudah langsung melihat Petronas. Terkadang masalah yang terjadi adalah bagaimana caranya mengambil foto menara ini sampai puncaknya tapi muka kita proporsinya seimbang. *Tips: Ambillah gambar dari jarak yang agak jauh dari luar halaman Petronas. Kalau kamu bisa memperhatikan, posisi pengambilan gambar yang paling bagus sih dari seberang perempatan lampu merah. Disekitar menara ini terdapat beberapa café sepanjang jalan dari stasiun Kebun Nanas. Bagi kamu yang mengoleksi kaos “Hard Rock”. Hard Café juga berjaran 50 meter saja dari stasiun Kebun Nanas ini.
HardRock Cafe Kebun Nanas
Tempat wajib lainnya yang harus dikunjungi adalah Genting.  Genting ini adalah nama taman bermain di Malaysia yang sekaligus menawrkan fasilitas penginapan dan kasino. Namun lokasi Genting ini yang benar-benar- benar jauh diatas puncaknya puncak gunung, maka wisatawan amat sangat disarankan naik bus wisata saja dari KL Sentral. Bus Wisata ini bisa ditemui dibawal Stasiun KL Sentral. Ada baiknya untuk membeli tiket bus sehari sebelum waktu keberangkatan. Saat musim liburan, tiket untuk keberangkatan pagi sangat cepat habisnya. Belilah tiket bus paling pagi supaya ada banyak waktu yang bisa dihabiskan di Genting. Belilah paket tiket bus, kereta gantung dan tiket masuk Genting. Jangan beli terpisah karena harganya sangat berbeda jauh (maaf untuk harga tiket ini saya sudah lupa :p, penulis juga manusia hahahaha). 
Kereta Gantung Genting
Kelebihan lain dari paket tiket ini adalah jika ternyata pada saat nyampai Genting cuaca tiba-tiba memburuk dan hujan terus maka tiket masuk wahana bermain bisa ditukarkan dengan paket makan sepuasnya di hotel berbintang. Jika dibandingkan dengan Dufan di Indonesia, saya tidak bisa banyak berkomentar dengan wahana bermain yang ada di Genting ini. Roller coaster, hysteria ,kora-koranya dan niagaragara sama saja dengan di Indonesia mungkin hanya karena ketinggian saja dan ditepi jurang makanya perasaan berdebar tentu saja akan ada. Wahana yang benar-benar berbeda mungkin adalah Superman. Karena permainan ini sama seperti Roller Coaster namun dengan posisi yang tengkurap. Kecepatan permainan ini dan posisi serasa benar-benar terbang memberikan pengalaman tersendiri untuk saya.


Setelah hari-hari liburan yang bisa dikatakan bukan santai malah hectic, tidak ada salahnya menghabiskan malam terakhir di Malaysia dengan sedikit lebih santai. Kalau berjalan lurus melewati jalan didepan Times Square dibelakang pusat elektronik disana kamu bisa bersantai-santi di BB Park. Banyak café yang menawarkan sisha dan minuman ringan dengan harga terjangkau. Mungkin hari ini adalah hari keburuntungan kami sehingga kami bisa dapatkan diskon special dari manajer café untuk pemesanan minum dan sisha kami. Selain itu makanan pinggir jalan pun enak untuk dinikmati. Salah satu restoran yang benar-benar saya rekomendasikan adalah Chi Meng Resto. Lokasinya di pertigaan tidak jauh dari pusat elektronik dan bb park. Rumah makan Chi Meng ini menjual masakan chiness food yang menggoyang lidah. Kalau tidak percaya pesanlah nasi hainam, sotong goreng, ayam panggan dan sayurannya. Menceritakannya saja diblog sudah bikin lidah saya bernostalgia.

BB Park Bukit Bintang
Chinese Restoran 10 Jempol :d
Keesokan harinya saat harus pulang kembali ke Indonesia, ingatlah saran saya! Jangan pernah mengambil penerbangan dibawah jam 8 pagi karena itu benar-benar membuatmu bangun jam 5 subuh, naik taxi ke KL Sentral seharga RM 15 karena monorail seharga RM 2 belum beroprasi dibawah jam 6. Belum lagi mengambil bus ke LCCT sepagi mungkin yang biasanya memang sudah ramai diambil oleh orang lain. Demikianlah perjalanan Malaysia saya semoga bermanfaat yaw*wink.


Jumat, 25 Maret 2011

Singapura Murah Meriah

Mungkin berlibur sendirian belum termasuk dalam kamus saya karena satu hal yang pasti adalah repot mengabadikan gambar saya dilokasi-lokasi yang saya inginkan. Namun bepergian sendiri ke negara orang kali ini terpaksa saya jalani. Bukan saya namanya kalau tidak trial dan error. Anggap saja saya tipe orang yang selalu memandang sesuatu pada umumnya. Pada umumnya terminal 3 Soekarno-Hatta diperuntukkan untuk penerbangan Air Asia. Karena hal itu telah menjadi pada umumnya dikepala saya maka tanpa bertanya terlebih dahulu saya sudah tiba di terminal 3 untuk keberangkatan menuju Singapura. Alangkah bodohnya karena ternyata terminal 3 itu hanya untuk penerbangan domestik saja. Terpaksalah saya dihadapkan kedua pilihan lagi untuk pindah ke terminal 2. Pertama adalah menunggu hingga bus dalam bandara lewat dan mengantar saya ke terminal 2 ( saya benar-benar tidak yakin bus ini akan datang kurang dari 30 menit sekali) atau saya harus menggunakan jasa angkutan liar yang tentu saja lebih cepat namun dengan sukses memaksa saya membayar sebesar 40.000 idr. 

Akhirnya tibalah saya di terminal 2 Soekarno-Hatta, jangan samakan proses penerbangan domestik dengan penerbangan internasional. Siapkan waktu sekitar 2 jam sebelum berangkat karena saat terjadi lonjakan penumpang seperti saya kemarin saya membutuhkan waktu sejam untuk lolos dari antrian imigrasi Indonesia. Tidak perlu berlama-lama saya sudah bisa masuk ke dalam pesawat dan berangkat menuju Singapura. Trial and error saya tidak berhenti begitu saja. Sesampainya disana tentu saja taxi  bukan pilihan transportasi murah di negara Singapura ini, maka kereta adalah pilihan saya. Selain karena  kereta memiliki terminal pasti-pasti juga harganya yang miring. Dari terminal kedatangan pertama saya terlebih dahulu harus menggunakan kereta dalam bandara untuk pindah ke terminal 2 karena hanya diterminal 2 ini ada kereta cepat menuju tengah kota Singapura. Tidak usah khawatir karena petunjuk jalannya ditampilkan dengan berbagai bahasa dan sangat jelas. Saran saya adalah tanyakan kepada petugas ticketing kereta untuk langsung mendapatkan kartu kereta yang bisa diisi ulang. Ini akan mengurangi waktu yang terbuang untuk mengumpulkan receh dan proses memilih stasiun dimana kita turun setiap bepergian. Untuk pertama kali harga kartu dan isi ulang pertamanya sebesar 12 SGD.
Dikarenakan saya telah terlebih dahulu membooking kamar disalah satu hostel di kawasan Bugis maka tentu saja saya harus naik kereta cepat ini dan turun di stasiun Bugis. Untuk penginapan saya memesan ABC hostel yang berlokasi sekitar 2 blok kearah Arab street. Dari terminal saya harus berjalan kearah kiri hingga menemukan Arab street dari situ saya hanya perlu berjalan beberapa blok kecil lagi hingga menemukan bugis hotel. Hanya berjarak beberapa gedung ABC hostel sudah bisa ditemukan. Dari beberapa hostel yang direkomendasi, kebersihan dan suasana hostel memang benar-benar layak dan nyaman untuk jadi tempat persinggahan. Untuk keterangan lebih lanjutnya bisa dilihat di http://www.abchostel.com.sg. Sebagai informasi adalah lebih baik melakukan booking melalui telephone jika dalam 2- 3 hari tidak ada email balasan dari pihak hostel. 

Satu hal yang perlu dipastikan adalah bawalah MAP lokasi hostel maupun hotel tempat nginep kamu karena betapa susahnya menanyakan nama jalan kepada orang Singapura ini. Masalahnya adalah mereka tidak semua tau nama jalan terdekat dari mereka, tidak semua bisa berbahasa Inggris terutama kaum orang tua dan terlebih lagi dialek bahasa Inggris yang berbeda sehingga susah pula dimengertinya kalau tidak melihat MAP bersama-sama *hindari pengalaman saya yang tersesat disekitar bugis ini hingga sejam karena information dan language lack.

Setelah berlelah-lelah di hostel dan membersihkan diri yang benar-benar berdebu dan berkeringat akibat mengerek koper sejaman dijalan raya maka tidak perlu membuang waktu lagi saya akan segera berangkat mengelilingi Singapura ini. Perjalanan saya dikota Singapura seperti saya bilang tidak mungkin sendiri karena liburan kali ini saya akan bersama adik saya pacarnya dia (obat nyamuk gila gw) dan kakak pacarny beserta pasangannya dia (ribet jelasinnya dimengerti saja langsung) *wink. Hari pertama menjelang matahari akan terbenam sebentar lagi maka saya memutuskan untuk mengunjungi Merlion Park (icon Singapura). Seperti pertama kali ke Jakarta saya mengunjungi Monas sebagai ritual hahaha. Tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai merlion park hanya 2 stasiun saja dari bugis berhentilah di Raffles Place (transit MRT jalur merah dan hijau). Untuk lebih mudahnya silahkan print MRT map pada website ini http://www.smrt.com.sg/trains/network_map.asp.

Berjalanlah keluar stasiun dan banyak-banyaklah bertanya kepada orang-orang untuk menuju lokasi Merlion Park. Di Merlion park selain bisa foto dengan Merlion Statue (yang dijadikan hotel Merlion sementara  itu sangat merugikan wisatawan), Marina Bay building dari kejuhan, juga bisa menggunakan jasa perahu yang akan membawa kamu mengelilingi danau di Merlion Park ini.

Park

Marina Bay as the background

Miniatur Merlion 

Pemandangan danau dan kapal wisata

Dihari kedua perjalanan saya di Singapura benar-benar harus mempersiapkan waktu seharian untuk ke Sentosa Island. Ada satu tempat wisata permainan yang termasuk baru di Singapura terletak di dalam lokasi Sentosa Island. Wisata ini wajib untuk dikunjungi terutama penggemar roller coaster karena terdapat dua jenis roller coaster dengan tipe berbeda yang bisa saya nikmati disini. Jalur untuk mencapai sentosa Island ini sama saja dengan yang kemarin saya harus lakukan. Saya harus ke bugis station mengambil MRT dan kemudian turun di Outram Park (transit station antara MRT jalur hijau dan jalur ungu). Di Stasiun ini saya harus pindah kereta ke MRT jalur ungu menuju Harbour Front station. Dari station ini kita bisa masuk kedalam Vivo City mall kemudian menuju lantai paling atas untuk membeli tiket memasuki Sentosa Island. Dari Vivo city saya menggunakan kereta yang nantinya akan mengelilingi Sentosa Island. Jika mau berputar-putar dulu bisa saja menggunakan kereta ini untuk melihat semua tempat hiburan di Sentosa Island

Pada akhirnya saat kereta berhenti di depan Universal Studio Singapura saya turun untuk segera menikmati hiburan disini. Satu tips yang pasti jika bepergian di hari libur terutama libur sekolah, natal dan berbagai liburan besar lainnya saya sarankan untuk membeli tiket Universal Studio secara online karena kemungkinan tiket masuk habis itu sangat mungkin terjadi https://reservations.rwsentosa.com/Itinerary/TPTicketTypeSelection.aspx?type=2&aid=0&vd=634428782538231609.

Hal yang menarik di Universal Studio ini adalah konsep gedung-gedung yang dibuat seperti berada diberbagai jenis background film. Ada banyak juga tokoh-tokoh kartun maupun artis dan aktor yang biasanya muncul di film. Tapi jangan mengharapkan yang asli karena mereka hanya icon-icon yang diperankan oleh orang lain. Siapkan memori kamera yang cukup banyak karena akan ada banyak spot foto yang bagus.
With Marilyn Monroe
Foto ala-ala makhluk luar angkasa
Settingan Eropa

Settingan Hollywood

Serasa lagi di America gang kelinci blok B2
Selain mengabadikan berbagai macam icon maupun spot foto yang bagus, tentu saja kami datang kesini untuk bermain. Banyak permainan seru yang siap membuat jantung agak berolah raga di hari libur. Masuki Wahana di bagian Jurasic Park untuk menikmati arung jeram dalam versi berbeda karena kali ini kita akan dilemparkan langsung keluar dari mulut dinosaurusnya (tidak perlu saya ceritakan, rasakan saja perbedaanya *wink).

Wahan dengan arung jeram yang berbeda

Selain itu wahan seru lainnya coba ke daerah Pyramid karena bermain roller coaster dalam ruangan gelap dengan kecepatan tinggi benar-benar membuat pasrah mau diapain aja deghh ama keretanya TERSERAH!!! *wink.

Berroller coaster dalam gelap.

Wahana yang menarik lainnya adalah wahana simulasi pemutaran pembuatan efek-efek pada film. Saya lupa nama wahananya apa yang pasti patut disaksikan karena benar-benar serasa lagi mengalami badai, kebakaran, tabrakan dan efek-efek film lainnya.
Movie Effect
Satu wahana lagi yang saya pastikan harus dicoba. Bagi yang takut terhadap ketinggian maupun kecepatan ayolaaaaahhhh tanamkan dalam hati kalian sekali aja seumur hidup degh yang penting nyobain…Saya sampai mencoba berbagai posisi duduk dari duduk ditengah sampai duduk dibagian paling depan roller coaster untuk merasakan sensasi jantung yang berbeda-beda…GREAT!!!!!! *wink.
Roller Coaster

Dua roller coaster ini akan dibuat seakan-seakan bertabrakan

Amazing Face
Sepulang dari Universal Studio pada malah hari ada berbagai pilihan lain yang bisa dinikmati salah satunya bisa berjalan-jalan di daerah Orchard jalanan belanja dari ujung sampai ujung benar-benar hotel dan mall-mall besar. Satu hal yang saya sarankan pada pecinta sepatu, segera check Charles & Keith di Singapura karena harganya benar-benar miring dibandingkan di negara lain. Tidak hanya wisata berbelanja, dijalan arab daerah Bugis juga banyak terdapat café-café yang menyediakan sisha dan makanan arab lainnya. Kalau mau nongkrong tentu saja nyaman dan terbuka bisa bawa kartu dan seru-seruan dengan teman kamu karena disana benar-benar kawasan untuk turis luar.

Demikianlah perjalan saya di Singapura tentang bagaimana perjalanan saya setelah ini ke Malaysia silahkan pindah halaman yah. Sampai jumpaaaaa!! Oh iya budget hidup saya selama di Singapura adalah sebagai berikut:

Visa: Free karena termasuk negara ASEAN
Fiskal: Free (tanpa NPWP pun free, peraturan baru pemerintah)
Tiket Pesawat: Air Asia Promo 265.000 idr
MRT tiket 3 hari 2 malam: 20 SGD atau 150.000 idr
Universal Studio Singapura: 72 SGD atau 540.000 idr
Penginapan dua hari : 420.000 idr ini bisa ditekan sekitar 270.000 idr
Makan 5 kali: 50 SGD atau 400.000 idr

Selasa, 01 Maret 2011

Pantai Pasir Putih Bira


Ada banyak pantai pasir putih di Indonesia ini, tapi namany juga pantai pasir putih pasti membutuhkan usaha yang lebih untuk pergi kesana. Pantai pasir putih di Indonesia pada umumnya baru bisa temui di daerah kepulauan kecil seperti pulau seribu di Jakarta atau di daerah tanjung seperti pantai bira di Sulawesi Selatan. Untuk mencapai pantai bira ini kita harus terbang dulu ke Makassar karena tidak ada bandar udara di Kabupaten Bulukumba (kabupaten letak pantai bira). Membutuhkan perjalanan sekitar 4-6 jam untuk mencapai pantai bira ini dari Makassar karena kita harus melewati beberapa kabupaten seperti Gowa, Takalar, Jeneponto dan Bantaeng. Belum lagi kondisi jalan yang masih sedang perbaikan oleh karena itu waktu perjalanan yang dibutuhkan tentu saja cukup lama. Tapi tidak usah khawatir karena disetiap kota memberikan pemandangan yang bisa dinikmati. Kita bisa mampir makan dulu dipematang sawah karena ada beberapa pondokan-pondokan petani didekat-dekat sana atau kita bisa mampir dibeberapa warung pinggir jalan yang menjajakan kue-kue khas daerah Sulawesi Selatan.


Bagi pendatang, saya sarankan untuk berangkat dari Makassar menuju Bira pada siang hari saja sehingga bisa nyampai disana sebelum sunset. Sunset di pantai bira tentu saja Indah karena ini daerah tanjung sehingga tampilan sunset pasti seperti miliki kamu sendiri. Tidak perlu pagi-pagi menuju kesana karena matahari siang cukup menyengat dan air laur yang cepat pasang membuat kita tidak dapat bermain di pantai juga.

Setelah mencapai lokasi pantai bira ada banyak pilihan penginapan. Saat disana saya memilihi penginapan Bira Beach Hotel yang memiliki view langsung ke laut. Tidak usah khawatir karena harganya benar-benar miring untuk kamar dengan view laut dan ac saya cukup membayar 250.000 perkamar untuk 4 orang. Tipsnya kalau kalian perginya ber8 sekalipun lebih baik mengambil satu kamar saja dengan menambah 4 ekstra bed dengan harga 200.000 idr lebih murah 50.000 pastinya dari pada harus mengambil 2 kamar. Pada umumnya air disetiap hotel akan mati setelah jam 11 malam, tapi ngak usah khawatir itu cuma kebijakan pihak penginapan saja untuk menghemat air. Jadi kita bisa tetap meminta airnya mengalir setelah jam 11 malam kok, cukup bilang saja kepada pihak pengelola penginapan.

Bira Beach Hotel


Ukuran kamar 
Setelah  masuk kedalam penginapan tentu saja hal yang akan sangat terasa setelah perjalanan jauh adalah kelaparan :D...Tentang makanan, tidak banyak pilihan makanan yang tersedia disini. Kalau hanya sekedar mau makan indomie buat mengganjal perut, dipinggir-pinggir jalan banyak warung kecil yang menjajakan cemilan tapi kalau angin pantai udah menyerbu masuk kedalam perut hanya ada satu restoran disekitar daerah hotel. Makanan yang dijual pun bermacam-macam dari chinese food seperti capcay, ayam goreng, ayam penyet ampe ikan goreng. Kalau saya tentu saja sangat merekomendasikan makan ikan goreng atau ikan bakar disini karena ikannya masih segar dan garing. Harga makanan sekitar 15.000-25.000 idr perporsinya. Selain itu, makanan yang disediakan di hotel juga lumayan terjangkau kok, harga sekitar 20.000- 25.000 idr  untuk seporsi nasi goreng ikan asin atau nasi goreng special dengan sate. Kalau mau sedikit repot tapi puas, kita bisa membaca ikan mentah yang dimasukkan kedalam kardus gabus dari Makassar. Setelah sampai dihotel kita bisa minta dibakarin ama petugas hotel, tinggal bayar jasa ama arangnya saja *wink.

Setelah semuanya beres tentu saja ini saatnya bersenang-senang...Kalau ke kota orang kurangilah kebiasaan tidur 8 jam sehari, tidur larut malam bangun pagi-pagi sekali itu lebih baik karena pemandangan sunrise juga bisa kita temui di tanjung bira ini. Satu tempat untuk dua view alam yang bisa kita nikmati menjelang malam (sunset) dan menjelang pagi (sunrise). Kalau mau liat sunrise kita harus kedaerah dermaga bisa berjalan kaki tapi naik mobil lebih baik :D. Didermaga ini banyak kapal-kapal nelayan yang bentuknya menyerupai phinisi dan kapal fery untuk penyebrangan ke pulau Selayar. Banyak view yang bagus kalau mau foto disini baik jadi model maupun fotografer yang emang niat foto pemandangan.
Pemandangan Kapal Berbagai Ukuran
Deretan Kapal Phinisi Kw-1

It Should Be A Beautiful Sunrise 

Setelah menikmati pemandangan dermaga dan sunrisenya dipagi hari, next destination tentu saja pantai pasir putih didepan hotel yang udah senyum-senyum sedari tadi bikin mata silau liat pasirnya. Kalau bukan musim liburan, suasana disekeliling pantai benar-benar tenang. Kemarin saja waktu saya berkunjung kesana, saya dan teman-teman saya serasa punya pantai pribadi bisa main sepuasnya tanpa mengganggu dan terganggu oleh orang lain. Ombak dipantai ini sangat dapat ditoleransi buat bermain karena tidak terlalu menarik badan kita saat air lautnya surut. Tak ada sampah yang mengapung-mengapung dipantai juga bikin kita tidak harus khawatir tiba-tiba dihampiri sampah bungkus makanann atau botol minuman. Sampah rumput laut pun dibersihkan oleh beberapa petugas, jadi benar-benar pantai pasir putih bersih :D. Kita bisa main perang bola pasir atau main pasir yang dibentuk menjadi berbagai hal karena lebar pantainya yang tidak memungkinkan ombak merusak bangunan pasir kita.
Enjoy The Beach

Bermain ombak

Perang Bola Pasir

Main Pasir

Setelah beberapa jam lebih main ombak dan pasir dipantai, next trip yang harus dikunjungi adalah wilayah tengah laut tanjung bira ini karena terkenal dengan kebersihan airnya hingga bisa melihat karang dari atas kapal. Untuk menuju ketengah laut itu kita harus menggunakan kapal yang bisa disewa dengan harga 250.000 idr. Kapasitas kapal bisa hingga 15 orang karena menggunakan kapal nelayan. Jika musim liburan ataupun weekend kapal nelayan yang akan ditumpangi ini biasanya banyak markir disekitaran pantai bira, namung jika tidak lagi banyak pengunjung atau ombak sedang tinggi kita harus naik kapal dari dermaga tadi. Sebelum tiba di tengah laut kita diperlihatkan keindahan lain lagi dari tanjung bira ini. Deretan tebing yang tinggi disepanjang tanjung benar-benar membuat membuat muka serasa orang hutan liat monas takjubnya minta ampun *wink.




Kapal yang saya tumpangi ini sebenarnya bisa membawa kita tidak hanya mengitari tanjung saja atau ketengah laut tapi juga menyebrang ke pulau-pulau kecil didekat tanjung bira. Kali ini saya hanya memilih mengitari tanjung dan menuju tengah laut untuk snorkling. Meskipun batu karangnya bisa terlihat jelas dari atas perahu tapi nampaknya kurang afdol saja kalau tidak turun dan melihat langsung pemandangan bawah laut tanjung bira. Untuk menyelam kita bisa menyewa google dan kaki katak dengan harga 50.000 idr/ setnya. Pastikan dulu bahwa kaki katak yang digunakan itu benar-benar pas dikaki setidaknya harus lebih ketar daripada memakai sepatu didarat karena itu berguna supaya tidak berat saat menggunakannya di air. Selain itu pilih juga google yang tidak bocor atau congornya ke gedean karena bisa bikin mulut keram saat digigit nanti.





Kalau masalah karang, karang disini masih kecil-kecil dan masih kelihatan jelas banyak karang rusak disekitarnya. Hal ini dikarenakan dulunya masih banyak nelayan yang menangkap ikan menggunkan bom sehingga merusak karang juga. Paling tidak sekarang sudah berkurang sehingga beberapa karang sudah mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan mempercantik bawah laut tanjung bira. Tapi tak usah khawatir, masih banyak pemandangan gerombolan ikan-ikan kecil warna warni dan kerang-kerang hidup yang berenang atau terbuka dibawah sana. 

Puas bermain dipantai dan puas menikmati wisata bawah laut, setelah makan siang adalah jadwal yang paling pas untuk pulang atau kalau bagi yang punya waktu lebih bisa menunggu sampai sunset baru beranjak pulang menuju Makassar. Istirahat lebih lama di penginalan atau berandanya pasti sangat menyenangkan karena banyak angin yang siap meninabobokan kita. Happy Holiday yah!!!!!
 

Copyright © Makan sambil Jalan *wink. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver