Rabu, 29 April 2015

Phuket Trip 1st Day

Rush! Itu yang terjadi saat ini. Pesawat saya akan terbang menuju Phuket, Thailand pada pukul 16.00 WIB sedangkan saya baru selesai meeting pada pukul 13.00 WIB. Suami pun masih sibuk dengan press conferencenya di tempat yang berbeda. Segera berlari mengejar taxi menuju rumah untuk mengganti tas laptop dengan carrier serta heels dengan sandal gunung favorite.

Semoga saya dapat dengan mudah keluar dari kemacetan ibu kota menuju Terminal 3 Soekarno Hatta. Selang sejam kemudian akhirnya saya tiba duluan di Bandara Soekarno Hatta, sedangkan suami saya baru saja beranjak dari tempat kerjanya menuju bandara. Karena kami sudah online check in dan hanya membawa carrier sehingga tidak ada hal yang perlu kami khawatirkan lagi. Senangnya melewati imigrasi diterminal 3 untuk budget airplane ini adalah antrian yang biasa-biasa saja. Kurang dari 45 menit waktu keberangkatan, kami berdua pun sudah duduk manis menunggu panggilan boarding.

Ting..Tong..Ting..yah mungkin seperti itulah panggilan kami untuk boarding. Perjalanan yang akan saya tempuh sekitar 3 jam menggunakan maskapai Air Asia. Untuk budget trip kami, Air Asia masih selalu memberikan better price untuk tema liburan murah.

Setibanya dibandara International Phuket kami segera keluar dan menuju deretan travel agent dan transportasi. Berdasarkan info dari internet, ada tiga cara menuju Patong Beach dari Bandara Phuket yaitu:
(1) Taxi, menggunakan taxi ini tentu saja lebih cepat karena tidak perlu menunggu dan langsung diantarkan ke hotel yang dituju, namun sayangnya tarif taxi ini yang paling mahal dibandingkan dengan traansportasi lainnya sekitar 500-600 Bath. 
(2) Mini bus, mini bus ini sama seperti travel cipaganti, xtrans dkk kalau kamu sering menggunakan travel Jakarta-Bandung. Harganya relative terjangkau yaitu 180 Bath/orang, namun tentu saja travel ini akan mengantarkan penumpangnya satu persatu, sehingga harus lebih sabar jika Hotel kamu berada dipelosok-pelosok. 
(3) Bus, transportasi ini adalah yang paling murah sekitar 100 Bath/ orang. Namun dengan resiko ganti bus berkali-kali karena tidak ada bus yang langsung dari Bandara ke Patong. Bus akan mengantar kamu hingga Phuket, kemudian kamu perlu mengganti Bus sekali lagi menuju Patong. 
Dikarenakan kondisi kami yang tiba pada malah hari, maka kami mengambil solusi yang kedua saja untuk menggunakan mini bus.

Perjalanan dari Bandara menuju Phuket hingga ke Patong terasa sangat lama dan melewati jalan-jalan perkampungan hingga keperumahan mewah  dan kembali lagi ke daerah yang hanya dikelilingi dengan pepohonan. Kalau saja tadi kami naik taxi tentu saja sekarang ini saya sudah merasa diculik. Setelah 2 jam perjalanan ini, akhirnya kami memasuki kawasan Patong. Untungnya Tune Hotel (Red Planet Hotel) adalah hotel yang paling pertama ditemukan karena lokasinya yang berada dipinggi rjalan masuk utama ke Patong. Setelah check in kami pun bisa langsung merebahkan badan di kasur yang empuk seperti biasanya.
Biaya kali ini yang harus kami keluarkan untuk menginap 3 malam di Tune Hotel hanya sebesar Rp. 600.000 hasil pesan tiket pesawat di Traveloka yang berhadiah voucher Rp. 200.000 buat kamar hotel *wink. Namanya juga touris pendatang baru, tidak berlama-lama menikmati kasur kami pun segera keluar untuk mencari makan malam. Tidak perlu khawatir karena kawasan Patong ini adalah kawasan “night life” di Phuket sehingga bisa dipastikan selalu ada restoran dan pedagang kaki lima yang menjajakan jualan mereka. Namun karena saking banyaknya, jadi bingung juga mau makan apa. Ssetiap penjual yang menawarkan menu kepada kami rasanya sama saja. Namun trick jualan pedagang tenda yang satu ini boleh juga. Memasang logo “halal” besar-besar ditendanya membuat kita yang bingung menentukan, langsung berkata “disana sajalah” tanpa tahu enak atau tidak masakannya.

Setelah duduk dan melihat menu harganya, ternyata tidak jauh beda dengan harga yang ditawarkan di Penang Bistro dan Manggo Tree Bistro di Jakarta. Benar-benar tidak perlu mengharapkan harga murah. Meskipun Bangkok terkenal dengan kemurahanya namun memasuki Phuket yang merupakan kota wisata tetap saja harganya yang jauh lebih mahal. Akhirnya kami pun harus membayar sebesar 500 Bath atau setara Rp. 200.000 untuk 1 tom yum, 1 pad thai, 1 teh tarik dan 1 air mineral.

Kenyang dan sudah memiliki energy? mari berjalan-jalan menulusuri jalan ini sampai ujung kata suami saya. Tidak banyak yang bisa kami lihat, malahan beberapa toko dan pasar sudah mulai menutup lapak mereka berganti dengan free striptis dihampir semua bar di kawasan Bangla, Patong. Semua bar disini temanya terbuka dan ada penari berpakaian minim. Entah mereka sekedar pegangan di pool dancing atau pegangan di tembok bar seperti cicak nemplok gitu hahahahahhaha. Ini baru hiburan murah, tidak perlu buka botol apalagi open table, cukup berjalan saja untuk mendapatkan pemandangan seperti ini. Tidak bisa digambarkan sumringahnya muka suami saya pada liburan kali ini *wink. 

to be continue
Phuke Trip 2nd Day - Phiphi Island

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Makan sambil Jalan *wink. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver