Rush! Itu yang terjadi saat ini.
Pesawat saya akan terbang menuju Phuket, Thailand pada pukul 16.00 WIB
sedangkan saya baru selesai meeting pada pukul 13.00 WIB. Suami pun masih sibuk dengan press conferencenya di tempat yang berbeda. Segera berlari
mengejar taxi menuju rumah untuk mengganti tas laptop dengan carrier serta
heels dengan sandal gunung favorite.
Semoga saya dapat dengan mudah
keluar dari kemacetan ibu kota menuju Terminal 3 Soekarno Hatta. Selang
sejam kemudian akhirnya saya tiba duluan di Bandara Soekarno Hatta, sedangkan
suami saya baru saja beranjak dari tempat kerjanya menuju bandara. Karena kami
sudah online check in dan hanya membawa carrier sehingga tidak ada hal yang
perlu kami khawatirkan lagi. Senangnya melewati imigrasi diterminal 3 untuk
budget airplane ini adalah antrian yang biasa-biasa saja. Kurang dari 45 menit
waktu keberangkatan, kami berdua pun sudah duduk manis menunggu panggilan
boarding.
Ting..Tong..Ting..yah mungkin
seperti itulah panggilan kami untuk boarding. Perjalanan yang akan saya tempuh
sekitar 3 jam menggunakan maskapai Air Asia. Untuk budget trip kami, Air Asia
masih selalu memberikan better price
untuk tema liburan murah.
Setibanya dibandara International
Phuket kami segera keluar dan menuju deretan travel agent dan transportasi.
Berdasarkan info dari internet, ada tiga cara menuju Patong Beach dari Bandara
Phuket yaitu:
(1) Taxi, menggunakan taxi ini tentu saja lebih cepat karena tidak
perlu menunggu dan langsung diantarkan ke hotel yang dituju, namun sayangnya tarif
taxi ini yang paling mahal dibandingkan dengan traansportasi lainnya sekitar
500-600 Bath.
(2) Mini bus, mini bus ini sama seperti travel cipaganti, xtrans
dkk kalau kamu sering menggunakan travel Jakarta-Bandung. Harganya relative
terjangkau yaitu 180 Bath/orang, namun tentu saja travel ini akan mengantarkan
penumpangnya satu persatu, sehingga harus lebih sabar jika Hotel kamu berada
dipelosok-pelosok.
(3) Bus, transportasi ini adalah yang paling murah sekitar
100 Bath/ orang. Namun dengan resiko ganti bus berkali-kali karena tidak ada bus yang
langsung dari Bandara ke Patong. Bus akan mengantar kamu hingga Phuket, kemudian
kamu perlu mengganti Bus sekali lagi menuju Patong.
Dikarenakan kondisi kami
yang tiba pada malah hari, maka kami mengambil solusi yang kedua saja untuk
menggunakan mini bus.
Perjalanan dari Bandara menuju
Phuket hingga ke Patong terasa sangat lama dan melewati jalan-jalan
perkampungan hingga keperumahan mewah dan kembali lagi ke daerah yang hanya dikelilingi
dengan pepohonan. Kalau saja tadi kami naik taxi tentu saja sekarang ini saya
sudah merasa diculik. Setelah 2 jam perjalanan ini, akhirnya kami memasuki
kawasan Patong. Untungnya Tune Hotel (Red Planet Hotel) adalah hotel yang
paling pertama ditemukan karena lokasinya yang berada dipinggi rjalan masuk
utama ke Patong. Setelah check in kami pun bisa langsung merebahkan badan di
kasur yang empuk seperti biasanya.
Biaya kali ini yang harus kami
keluarkan untuk menginap 3 malam di Tune Hotel hanya sebesar Rp. 600.000 hasil
pesan tiket pesawat di Traveloka yang berhadiah voucher Rp. 200.000 buat kamar hotel
*wink. Namanya juga touris pendatang
baru, tidak berlama-lama menikmati kasur kami pun segera keluar untuk mencari
makan malam. Tidak perlu khawatir karena kawasan Patong ini adalah kawasan
“night life” di Phuket sehingga bisa dipastikan selalu ada restoran dan pedagang kaki lima yang menjajakan jualan mereka. Namun karena saking banyaknya, jadi
bingung juga mau makan apa. Ssetiap penjual yang menawarkan menu kepada
kami rasanya sama saja. Namun trick jualan pedagang tenda yang satu ini boleh
juga. Memasang logo “halal” besar-besar ditendanya membuat kita yang bingung
menentukan, langsung berkata “disana sajalah” tanpa tahu enak atau tidak
masakannya.
Setelah duduk dan melihat menu
harganya, ternyata tidak jauh beda dengan harga yang ditawarkan di Penang
Bistro dan Manggo Tree Bistro di Jakarta. Benar-benar tidak perlu mengharapkan
harga murah. Meskipun Bangkok terkenal dengan kemurahanya namun memasuki Phuket yang merupakan kota wisata tetap saja harganya yang jauh lebih
mahal. Akhirnya kami pun harus membayar sebesar 500 Bath atau setara Rp. 200.000 untuk
1 tom yum, 1 pad thai, 1 teh tarik dan 1 air mineral.
Kenyang dan sudah memiliki
energy? mari berjalan-jalan menulusuri jalan ini sampai ujung kata suami
saya. Tidak banyak yang bisa kami lihat, malahan beberapa toko dan
pasar sudah mulai menutup lapak mereka berganti dengan free striptis dihampir
semua bar di kawasan Bangla, Patong. Semua bar disini temanya terbuka dan ada
penari berpakaian minim. Entah mereka sekedar pegangan di pool dancing atau pegangan di tembok bar seperti cicak nemplok gitu hahahahahhaha. Ini baru
hiburan murah, tidak perlu buka botol apalagi open table, cukup berjalan saja
untuk mendapatkan pemandangan seperti ini. Tidak bisa digambarkan sumringahnya
muka suami saya pada liburan kali ini *wink.
to be continue
Phuke Trip 2nd Day - Phiphi Island
to be continue
Phuke Trip 2nd Day - Phiphi Island
0 komentar:
Posting Komentar