Makan apa kita dilampung?
Sejujurnya makanan enak yang akan saya bahas berikutnya sangat bukan makanan khas Lampung. Setelah tiga kali berkunjung ke sini, temen saya selalu mengajak makan ditempat ini berulang-ulang dengan tambahan sedikit variasi tempat makan baru saja. Dan tempat makan barunya pun sekali lagi bukan khas Lampung hahahahah.
Jadi mari kita bahas tempat makan enak di Lampung saja yah judulnya kalau begitu *wink.
1. Pepes Ayam PU Nasi Timbel - Nana R
Jadi Pepes PU ini sebelumnya berlokasi di dekat kantor PU (Pekerjaan Umum) kota Lampung. Ternyata yang punya adalah pegawai PU. Setelah beliau pensiun, maka tempat makannya pun pindah sekarang gabung dengan rumah si bapak.
Jl. Gatot Subroto No.130, Sukaraja, Bumi Waras, Kota Bandar Lampung, Lampung 35226 (hasil cari digoogle).
Disini banyak jenis lauk yang dibuat pepes (ayam, ikan patin, ikan kembung, cumi, udang, dsb). Pepesnya enak banget sih bener-bener enak. Bumbunya meresap dan wangi kemangi banget. Didalam pepes pun sudah sekalian dengan sayurannya jadi sekali beli lauk pauknya lengkap tinggal tambah nasi deh. Enaknay sih makan dilokasi langsung yah karena bisa langsung nambah aja, tapi berhubung sekarang lagi covid, maka bungkus dan bawa pulang adalah jalan terbaik. Dan benar saja, sesampainya dihotel, sebungkus pepes untuk satu orang tentu tidak puas. Ini terngiang-ngiang menyesalnya hingga Jakarta.
2. Bakmi Ayam Lampung
Bakmi ayam Lampung ini punya beberapa cabang yah, bakmi ayamnya tidak terlalu jauh berbeda dengan bakmi ayam pada umumnya. Rasanya enak, mienya banyak, bakso dan pangsitnya enak semua. Untuk jam sarapan saja, beberapa menu bisa jadi sudah habis loh, jadi jika ingin sarapan dengan bakmi ayam Lampung ini lebih baik datang sebelum pukul 08.00 a.m.
Ada hal lucu ketika kami memesan disini. Ditanya mau mie yah kami minta mie bisa 1/2 porsi atau 1 porsi. Kemudian pelayan menanyakan kembali apakah kami mau bakso, pangsit goreng, pangsit rebus, bakso tahu. Satu porsi terdiri dari 5 pcs, jadi kalau bilang bakso saja berarti isinya bakso semua, jika bilang campur dua jenis atau campur semua intinya yang lebih banyak kombinasinya adalah bakso. Kemudian pelayan nanya lagi pakai ayam rebus?. Nah ini lah klimaksnya, kami tentu saja berpikir bakmi ayam macam apakah jika tidak ada ayamnya. Tentu saja dijawab iya donk.
Setelah makanan datang, dibayangan kami adalah satu mangkok mie dengan isi bakso/pangsit/tahu rebus di dalam mangkok yang sama, dan tentu saja ayam dimangkok yang sama. Ternyata yang datang ke meja kami adalah satu mangkok isi mie + satu mangkok bakso/pangsit/tahu + satu piring dada/paha ayam satu potong utuh. Hahahhaha berakhirlah kami dengan nilai tagihan sebesar 500k ++ untuk sarapan bakmi *wink. Next time lebih baik pesan tambahannya porsi sharing aja yah guys biar pas diperut pas dikantong.
3. Pempek
Entah mengapa saya selalu lebih suka makan empek-empek dari Lampung dibandingkan dengan pempek asli Palembang. Mungkin karena ada pilihan kecapnya yang tidak melulu pedas namun dapat ditambahkan dengan kecap bumbu manis yang telah mereka sediakan. Kali ini kami kembali diajak makan di Pempek, empek-empeknya selalu enak yah dan garing karena fresh dari wajan masaknya. Harga empek-empeknya pun tidak menguras isi kantong, tidak ada rasa bersalah yah pesan lagi dan lagi.
Tapi kalau untuk bungkus bawa pulang kami mencoba jenis empek-empek lainnya. Ini empek-empek Nori namanya. Rasanya berbeda karena lebih gurih efek kombinasi keju yang digunakan. Empek-empek ini favorita anak banget sih mungkin karena lebih gurih dan cruncy yah ketika digoreng. Empek-empek Nori memang tipikal makan oleh-oleh yah. Mereka melayani pesanan maupun pengiram langsung kedaerah menggunakan ekspedisi. Jadi bagi yang penasaran juga bisa langsung pesan sekarang sih tanpa harus ke Lampung dulu.
Pempek 123
Jl. Jend. Sudirman No.35-37, Rw. Laut, Kec. Tj. Karang Tim., Kota Bandar Lampung, Lampung 35213
Pempek Nori
Ikan Kakap No.46, Pesawahan, Kec. Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung (google)
4. Bakso Son Haji Sony
Bakso ini sudah banyak cabangnya di Lampung bahkan di Jakarta yah. Tapi tetap lebih enak makan langsung ditempatnya. Ini sih benar-benar selalu makan disini bahkan bisa makan lebih dari sekali setiap mengunjungi kota Lampung. Harganya yang terjangkau dan rasa daging baksonya yang empuk dan bumbu pun menyerap sampai kedalam bakso rasanya. Selain mie bakso juga da menu lain seperti bakmi ayam, dan es doger. Bakso ini juga dapat dibungkus untuk bawa pulang sebagai oleh-oleh yah, mereka sudah punya kemasan khusus untuk naik pesawatnya.
Kali ini sih makan baksonya dari dalam mobil saja. Orang yang keluar masuk kedalam rumah makan ini itu bener-bener ngak putus loh. Mau sarapan, brunch, makan siang, makan sore, makan malam, yang keluar masuk tuh kayak ngak ada jadwal makannya hahahahah.
Bakso Son Haji Sony
Jl. Wolter Monginsidi No.42 A, Durian Payung, Kec. Tj. Karang Pusat, Kota Bandar Lampung, Lampung 35214 (google)
Bubur ayam ini juga bukan khas Lampung yah bahkan di gerobaknya pun tertuliskan bubur ayam Bayuwangi. Tapi nampaknya ini bubur ayam yang wajib banget menjadi sarapan ketika di Lampung. Biasanya, siangan dikit pasti sudah habis. Kalau pun belum habis, yah antriannya panjang bahkan untuk dine in sistemnya duduk, makan, kelar, cabut. Untuk situasi covid kali ini sih agak kurang yakin untuk sarapan disini. Tapi eh pas lewat ternyata tidak terlalu banyak orang lagi antri bahkan beberapa kursi nampak kosong. Ternyata banyak orang yang berpikiran sama, kami pun memilih untuk makan di dalam mobil saja biar lebih aman. Semangkok harganya Rp.15.000 udah dengan ayam, hati dan ampela.
Bubur Ayam Van Danoe
Jl. Ahmad Yani No. 70A, Kota Bandar Lampung, Lampung.
6. Nasi Uduk dan Ayam Goreng Toha
Makanan terakhir yang sempat kami coba adalah nasi uduk. Yup makan nasi uduk betawi di kota Lampung. Yang enak tentu saja nasi uduknya yang gurih dan juga ayamnya dari ayam kampung. Pesan banyak dan kenyang kemudian bayar semuanya terasa biasa saja. Ternyata setelah saya mapping perorang harus bayar berapa, disinilah muncul hal yang membingungkan. Jadi kami makan bertujuh. Pesan nasi uduk 4 porsi. Datanglah nasi uduk ini 4 porsi, karena mau sharing jadi kami minta lagi 3 piring kosong. Walhasil harga nasi uduknya dihitung 7 porsi guys.
Kemudian kami pesan tempe dan tahu masing-masing 1 porsi yang datang donk masing-masing 2 porsi alhasil bayar 4 porsi. Yang lebih dahsyat lagi adalah lalapan dan empingnya datang dalam porsi yang telah dihidangkan diatas piring. Kedua menu ini tidak kami pesan dengan sadar, cuma kan nampaknya normal yah makanan seperti disajikan dengan lalapan dan emping. You know guys itu bayar ternyata tanpa pemberitahuan sebelumnya kalau itu additional kan yak. Zonk banget sih ini liat billnya, jadilah banyak banget makanan yang harus dibagi rata padahal ngak pesen, tapi karena dihidangkan diatas piring jadi yah pasti ada ajalah yang nyomot. Yasudahlah yah udah kenyang :p.
Demikianlah cerita tentang kuliner Lampung, pernah sih coba makan pindang di rumah makan khas Lampung gitu, juga minum kopi Aceh + telur setengah matang yang dicampur langsung. Namun itu udah lama tripnya dan tidak terdokumentasi baik. Nanti kalau saya coba lagi, saya coba update ke blog yah.
Buat yang mau cari referensi pantai yang layak untuk di kunjungi di Lampung bisa klik link dibawah ini yah, Happy jalan-jalan ;)
Link: Pulau Balak
Link: Pulau Kelagian
0 komentar:
Posting Komentar