Minggu, 21 Agustus 2011

Beras Basah


Di pagi yang cerah ini saya sudah sangat siap untuk mengunjungi pulau Beras Basah setelah menempuh perjalanan darat sekitar 6-7 jam perjalanan dari kota Balikpapan menuju kota Bontang. Sebenarnya pulau Beras Basah ini adalah pulau pribadi yang dikelola oleh PT. Badak, namun belakangan ini telah dibuka untuk umum. Tidak ada biaya apa-apa yang harus dibayar saat memasuki wilayah pulau ini. Kita hanya perlu membayar sewa kapal yang ditumpangi dari dermaga dekat café Singapura. Untuk satu kapal yang muat 8 orang harga sewanya sebesar Rp.400.000. Perjalanan dengan kapal ini menempuh waktu sekitar 1-1.5 jam. Beruntungnya saya memiliki teman yang bekerja di PT.Badak sehingga saya mendapatkan fasilitas 2 speed boat gratis ke Pulau Beras Basah yang ditempuh hanya dalam 10 menit saja *wink.
Dermaga PT. Badak
Speed Boat dari PT. Badak ke Pulau Beras Basaha
Pantai Pulau Beras Basah
Pulau ini benar-benar hanya sebesar beras kalau dilihat dari atas. Mungkin pula namanya Beras Basah karena pulaunya kecil dan pasirnya yang benar-benar putih sehingga tampak dari atas seperti beras yang selalu basah karena berada ditengah laut. Di dalam pulau ini cuma ada dua bangunan saja yaitu mercusuar dan rumah penjaga pulaunya Sebenarnya banyak yang bisa dinikmati di pulau ini seperti snorkeling dan diving jika kita punya kapal yang membawa kita ke tengah laut. Karang-karang di dekat pulau beras basah sudah banyak yang hancur, dan sekarang baru memasuki tahap rehabilitasi awal lagi, sehingga yang paling bisa kami lakukan untuk menikmati pulau Beras Basah ini adalah bermain air di pantai, mengambil foto di berbagai sudut pulau dan menikmati suasana pantai di dermaga.  Saat menjelang siang hari justru banyak keluarga yang datang mengunjungi pulau Beras Basah ini membawa anak-anak mereka bermain air laut. 
Taman Hijau di Pulau Beras Basah
Family Occasion Pulau Beras Basah
Another View of Pulau Beras Basah
Dermaga Pulau Beras Basah
Mercusuar Pulau Beras Basah

Namun kami hanya memiliki waktu dua jam saja menikmati pulau Beras Basah ini sebelum akhirnya dijemput lagi dengan speed boat PT. Badak. Ada satu hal yang membuat hati miris ketika mendengar cerita dari anak asli sini dengan kalimat seperti ini, “DULU disini banyak karang, tapi banyak juga nelayan yang menangkap ikan dengan bom jadi karangnya sudah rusak”. Benci kata dulu di kalimat itu degh, dulu orang merusak, sekarang saya yang tidak bisa menikmati. Kalau sekarang kita yang merusak pasti dimasa depan ada orang yang seperti saya juga yang mendengar kata yang sama *huks…Dijaga yah pantai dan lautnya belum terlambat inga-inga *wink. 

Cerita oleh T. Ake
Edit oleh C. Nursyadzaly
Foto oleh Yola & Roni

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Makan sambil Jalan *wink. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver