Rabu, 29 Maret 2017

Bangkok Day 2 - Platinum and Chocolate Ville

Hari kedua...dan kami pun bingung harus kemana terlebih dahulu. Antara terlalu banyak rencana tapi waktu singkat atau banyak rencana tapi males gerak karena cuaca amat sangat terik. Sebenarnya saya sangat penasaran untuk ke Ayuthaya. Namun lokasinya yang berada diluar kota, memastikan kita akan menghabiskan satu hari sendiri untuk mengelilingi daerah tersebut. Itulah yang menyebabkan waktu terasa singkat jika harus kesana, jadi bingung deh ittenary apa yang harus kami lakukan setelahnya. Akhirnya, untuk hari ini kami rencanakan untuk city tour saja, besoklah baru kita akan mengunjungi Ayuthaya.

Platinum

Siapa yang bilang kalau ke Platinum itu hanya untuk melihat-lihat saja. Saya amat sangat menyesal tidak memasukkan "belanja" kedalam list pengeluaran saya. Bukannya malah tidak berbelanja, tapi tabungan dikuras dua kali selama berada di dalam pusat perbelanjaan ini. Harganya lebih murah dibandingkan dengan online shop mana pun di Jakarta apalagi dengan pedangang mangga dua yang selalu menjual kata "produk korea" kepada pelanggannya. Untung saja sekarang saya sudah menggunakan jilbab, jadi baju yang saya beli masih terbatas dengan harus lengan panjang. Itu saja tetap membuat saya masuk saat matahari terik dan keluar saat matahari sudah akan pamit pulang. Baju anak-anaknya apa lagi, emmak-emmak yang pergi liburan tanpa anak tentu saja akan bingung antara perasaan bersalah dan harga murah (alasan hahahaaha).
Jembatan dari Stasiun ke Mall

Chocolate Ville


Setelah setengah hari kami habiskan dipusat perbelanjaan, maka selanjutnya kami beranjak ke salah satu tourist spot baru di Bangkok. Konsepnya adalah rumah outdoor dengan puluhan social media spot disekitar lokasi. Tidak ada bayaran khusus untuk memasuki rumah makan ini, bahkan kalian bisa datang dan berfoto kemudian pulang. Rumah makan ini buka dari sore 16.00 hingga tutup, jadi tidak perlu datang lebih awal yah *wink. Lokasinya yang cukup jauh dari Bangkok mengharuskan kita untuk menggunakan taxi reguler maupun taxi online. Rate yang dibayarkan berkisar Rp125.000,00 untuk sampai ketempat ini jika menggunakan taxi online.

Belum juga masuk, kami sudah terhenti diarea parkir rumah makan, spot foto untuk socila media sudah berjejer rapi. Mulai dari rumah koboy, rumah eropa, rumah kartun dan mobil. Setelah berfoto bergatian dengan wisatawan lainnya, kami pun memasuki area restoran dimana setiap langkah nampaknya adalah spot foto yang menarik. Berhubung ini sudah sore maka kami memilih untuk berkeliling dan berfoto terlebih dahulu.



Area restoran ini sangatlah luas, restoran ini bahkan memiliki bangunan seperti mercusuar. Menariknya lagi karena pengunjung boleh naik ke atas menara tersebut tentu saja menggunakan tangga manual. Hati-hati karena penerangan yang minim serta bentuk tangga yang berkelok-kelok. Sesampainya diatas, kita dapat melihat semua pemandangan restoran dengan sangat baik. Yang lebih romantisnya lagi, kami berdua menunggu sunset dari atas menara ini. Boleh banget nih dijadikan moment dilamar lagi sama suami (huwakkaka ngarep *wink)


Setelah puas berfoto dan matahari pun sudah berlalu berganti bulan, kami pun mulai mencari tempat duduk yang lagi-lagi spot foto yang menarik. Makan direstoran ini menurut saya tidak terlalu mahal, harganya sama seperti makan hari minggu di restoran-restoran mall. Makanan berkisar Rp.70.000 s.d Rp150.000 dan minuman dengan harga Rp25.000.



Hal yang menarik direstoran ini adalah konsepnya yang seperti di eropa atau belanda lebih tepatnya, sehingga kita makan ditepi aliran sungai lengkap dengan angsa dan bebeknya. Bebek dan angsa ini nampak sibuk berenang dari hulu ke hilir, kemudian mereka naik kembali ke darat. Tentu saja mereka berjalan beriringan menuju kembali ke hulu. Yang tidak terlalu tertarik dengan unggas, hanya perlu mengambil meja makan yang tidak dekat dengan aliran air. Ini moment yang jarang terjadi setelah kami memiliki keluarga kecil. Kami bisa bersantai sambil membicarakan banyak hal, biasalah yah orang tua. Satunya makan, satunya bertugas menjaga anak kemudian bergantian. Bukan saya tidak mensyukuri keadaan kami, kami amat sangat berbahagia dengan kehebohan tersebut. Kami justru sedang menghargai diri kami sendiri, bahwa anak yang bahagia dari orang tua yang berbahagia *wink.

Besok adalah hari terakhir kami di Bangkok, sampai jumpa besok
http://makansambiljalan.blogspot.co.id/2017/03/bangkok-day-3-grand-palace-wat-pho-wat.html

 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Makan sambil Jalan *wink. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver