Jumat, 09 April 2021

Tracking ke Leuwi Lieuk

Next ke Leuwi Lieuk nih. Ini leuwi ketiga dari Leuwi Hejo, Leuwi Cepet dan sampailah di Leuwi Lieuk. Untuk bagaimana cara dan perjalanan hingga ke Leuwi Lieuk sama aja dengan perjalanan sebelumnya, soalnya ini hanya kelanjutan aja sih. Tracknya sama hanya butuh jalan sekitar 100/200 meter lagi dari Leuwi Cepet dan sampailah di Leuwi Lieuk. Saking dekatnya,  untuk masuk ke Leuwi Lieuk juga tidak perlu membayar retribusi tambahan. Cukup bayar yang sekali aja pas mau ke Leuwi Cepet sebesar Rp.10.000,00. Jadi sekali bayar langsung bisa mencoba kedua Leuwi ini sekalian yah. Oh iya ada update nih dari biaya masuk dan parkirannya. Semenjak Leuwi Hejo sudah dikelola secara resmi oleh Sentul City, mau masuk lewat gerbang resmi maupun gak resmi seperti yang saya lebih suka lewatin sekarang retribusinya sudah jadi resmi semua yah. Tiket masuknya jadi Rp.25.000,00/ orang dewasa maupun anak, sedangkan parkirnya Rp.10.000,00.

Sekarang kita cerita tentang Leuwi Lieuknya. Karena berangkatnya lebih siang, akhirnya ketika kami sampai, itu lagi ramai-ramainya. Banyak group yang memilih tracking di hari kerja juga nampaknya. Karena tidak mau bergerombolan, kami pun memilih untuk tidur-tiduran dibatu terlebih dahulu menjauh dari kerumunan. Satu group pergi, disusul group kedua dan seterusnya. Akhirnya kami milih mendekat ketika hanya tersisa pasangan-pasangan aja yang masih berenang. 

Nah apa yang berbeda dari kedua leuwi sebelumnya yah. Disini bentuknya ngarai juga namun berbelok gitu. Jadi kita ngak bs lihat ujung dari leuwi ini secara langsung, harus berenang dulu kemudian berbelok sedikit barulah terlihat ada curug kecil yang membuat aliran air di leuwi ini cukup deras. Hal menarik lainnya adalah kedalaman Leuwi Lieuk yang cukup aman banget untuk orang bisa lompat dari tebing pinggir aliran air kedalam leuwi. Sebenarnya saya amat sangat penasaran dan sangat mau loh untuk mencoba lompat dari sini. Namun setelah nyampe kesana ternyata tidak ada jalur khusus buat naik gitu. Kita harus manjat sendiri, pegangan dan menitih diantara bebatuan hingga ke spot lompat yang aman. Sayangnya jalurnya terlalu kecil dan licin, langsung ingat asuransi jiwa ngak bisa cover kalau ada kecelakaan macam gini nih, karena keinginan sendiri buat cari masalah istilahnya. Lebih-lebih asuransi jiwa saya kan yak. 

Tapi apakah saya mundur, tidak donk guys. Saya kan tipe mencoba dulu baru nyerah, gagal itu urusan belakangan. Sayangnya gagal hahahahaha. Saya mencoba naik namun urung untuk melanjutkan meniti jalan ketika sudah terlalu licin untuk pegangan. Mundur pun saya sudah tidak tahu lagi harus gimana. Akhirnya lompat dari tempat saya berdiri sajalah. Beresiko banget karena dibawahnya masih area yang cukup dangkal. BOOMM badan mendarat diair dengan posisi terlentang sempurna, perih euy!.

BOOM! GAGAL!
Selanjutnya, menikmati area bawah ajalah lebih aman dan menyegarkan juga. Senangnya karena kami punya banyak waktu hanya berdua atau berempat dengan rombongan yang lain. Memang kesabaran itu ada hikmahnya. This is ours :D. Foto-fotonya juga jadi bebas ambil dari sudut pandang mana aja. Mau berenang bawah air yang dijepret berkali-kali juga ok. Ini keren banget sih foto bawah airnya. Ada cahaya yang masuk nembus sampai bawah airnya jadi fotonya berenang sambil dapat pencerahan *wink.

Berenang ampe siang bolong disini sih ngak kerasa yah. Airnya tetap dingin sejuk bahkan hingga jam 12.00. Banyak pohon rindang juga kan disini jadi tidak terasa gerah sama sekali. Kami lebih memilih membawa cemilan kue dan cookies gitu sih untuk mengganjal perut. Udah ngak ada tuh bawa makan yang lumayan berat. Sudah ada templatenya, makan ringan diperjalanan, sate kiloan selanjutnya :D. Setelah puas berenang, kami pun memutuskan untuk kembali dan makan siang dulu sebelum pulang. Seperti biasa, bajunya dipake nyemek-nyemek aja sampai ke parkiran. Kamar mandi yang paling bersih masih kamar mandi diparkiran. Tidak mandi juga sih, cukup ganti baju dan guyur aja. Bersihin totalnya dirumah aja lumayan tidak perlu bawa perlengkapan mandi segala. Selama ini sih baik saya dan anak-anak tidak sampai ada rasa gatal-gatal yah karena menunda mandi, semoga kita samaan kekebalan kulitnya hahahahah. 

Demikianlah perjalanan kali ini, selanjutnya mau coba yang full tracking dengan guide. Mau yang lebih banyak jalannya daripada mandinya. Penasaran aja sih. Ditunggu yow cerita selanjutnya, bhay!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Makan sambil Jalan *wink. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver